Lihat ke Halaman Asli

Sandy Gunarso

Praktisi Komunikasi

Chase the Throne: Episode 3

Diperbarui: 19 September 2022   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hadiah Manis dari Sang Musuh Abadi

Bulan purnama terlihat jelas menghiasi langit malam di pusat kota Foxipia, Kerajaan Toucan. Rich tampak serius mempersiapkan busananya untuk makan malam bersama Cloudy. Sebuah jas berwarna hitam, kemeja berwarna biru langit, dan celana panjang berwarna hitam sudah tertata rapi di atas kasurnya. Rich seolah ingin mengulangi kisah cintanya dengan Cloudy yang sempat kandas karena perbedaan prinsip di antara kedua orangtua mereka.

Di waktu bersamaan, Cloudy juga mempersiapkan diri untuk makan malam bersama Rich. Dia memilih mengenakan gaun panjang berwarna merah muda dengan balutan selendang berwarna biru keunguan. Cloudy sudah menantikan acara ini sejak mereka berpisah 26 tahun lalu. Kenangan manis saat bersama Rich begitu membekas di dalam hati Cloudy. Bahkan, Cloudy rela memilih menjalani hidup sendiri tanpa menikah dengan pria lainnya.

Jam dinding di restoran menunjukkan pukul 19.00, Rich ke luar dari kamar 512 menuju ke restoran di lantai 10. Restoran di Hotel Montegino ini termasuk salah satu restoran mewah di seluruh Kerajaan Toucan. Salah satu kemewahannya tampak dari dua akuarium raksasa yang menempel pada dinding di bagian kanan dan kiri. Kedua akuarium raksasa ini membentuk lorong kaca mulai dari pintu elevator sampai di meja penerima tamu. Kaca akuarium yang tebal membuatnya mampu menahan tekanan air dan gerakan ratusan ikan.

"You already arrive in ten floors. Ting!"

Pintu elevator terbuka dan Rich tampak keluar sambil tersenyum sendiri mengenang pengalaman manisnya bersama Cloudy. Rich lalu menyadarkan dirinya dengan melihat keindahan ikan-ikan yang berenang di dalam akuarium. Pada saat itulah, Rich melihat bayangan dua orang yang tidak dikenal sedang mengikutinya.

"Siapa ya mereka? Sejak dari kamar, mereka berdua sepertinya mengikutiku. Mencurigakan sekali!" gumam Rich dalam hati.

Rich mengabaikan firasatnya dan terus melangkah secara alami tanpa menunjukkan kecurigaan akan kehadiran kedua orang itu. Dengan perlahan, Rich mengeluarkan telepon genggamnya. Rich menelepon Red supaya bersiap dan bergegas naik ke lantai 10 untuk membantunya mengamankan situasi di restoran.

"Tut... Tut... Tut..."

"Iya, Pa?" sapa Red sambil menonton film kesukaannya di dalam kamar 513.

"Red, sepertinya Papa diikuti dua orang." jelas Papa dengan suara berbisik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline