Lihat ke Halaman Asli

Sandi Novan Wijaya

Calon Diplomat

Sumbu Kerinduan

Diperbarui: 4 Juli 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: Pexels/Cody King.

Sumbu Kerinduan 

Waktu kita hampir lengkap, sepasang cinta menjadi sepi tiba-tiba, sedang di jalanan basah itu.

tiap kenangan menunggu setia sampai sembuh semua luka di bawah langit yang semakin tua, hingga akhirnya kau dan aku tiada dalam tanda tanya.

Di detak nadi
telah kusimpan engkau
dalam sumbu kerinduan, jua dalam garis takdir tanpa batas; hingga hidupku dipinang maut.


Kelak kita akan kembali. Meramu diksi, membentuk puisi, melukis imajinasi. Mari kita biarkan kata-kata merambat, lalu tumbuh di seluruh tubuh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline