Lihat ke Halaman Asli

Sandi Novan Wijaya

Calon Diplomat

Sejarah Asal Muasal Diwajibkannya Puasa Ramadan, Muslim Harus Tahu

Diperbarui: 12 Maret 2024   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah puasa Ramadan. Photo by Anna Tarazevich/pexels.com

Puasa termasuk satu di antara 5 rukun Islam. Itu artinya, puasa Ramadan merupakan salah satu tiang dari tegaknya agama Islam.

Maka, setiap muslim yang beriman wajib melaksanakannya selama sebulan penuh tiap tahunnya.

Meski Allah telah menjamin kesempurnaan agama Islam, hukum-hukum di dalamnya tidak turun secara langsung dan serentak saat agama Islam hadir di tanah Arab bersamaan dengan kedatangan Nabi Muhammad Shallalu 'Alaihi wa Sallam.

Sebaliknya, hukum-hukum yang berkenaan di dalamnya diberlakukan secara bertahap, sesuai dengan konteks dan faktor yang melatari terjadinya suatu hal atau peristiwa pada masa tersebut.

Hikmahnya, pemberlakuan syariat Islam secara perlahan-lahan itu untuk menghindarkan umat Islam merasa terbebani secara tiba-tiba saat menjalankannya. Jadi, setiap hukum di dalam Islam memiliki sejarah dan proses penurunan yang berbeda-beda, tak terkecuali puasa Ramadan.

Dalam sejarahnya, kaum Muslimin mulai menerima perintah berpuasa Ramadan sejak tahun kedua Hijriah ketika Rasulullah baru 18 bulan tinggal di Yatsrib atau Madinah, usai berpindah dari Mekkah.

Seperti dinukil dari berbagai sumber, sebelum Allah menurunkan perintah mengenai puasa Ramadan, Rasulullah dan umatnya telah mengerjakan puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulannya. Puasa tersebut dilaksanakan setiap tanggal 10 bulan Muharram atau biasa juga disebut puasa Asyura.

Selanjutnya, 18 bulan setelah hijrahnya Rasulullah dan para sahabat ke Yatsrib atau Madinah, yaitu pada akhir bulan Syaban tahun kedua Hijriah, Allah menurunkan perintah untuk wajib berpuasa kepada kaum muslim.

Kewajiban berpuasa Ramadan bersumber dalam Al-Qur'an pada surah al-Baqarah ayat ke-183.

Jika menilik jauh ke belakang, tradisi atau kewajiban berpuasa sebenarnya tak hanya berlaku bagi umat Nabi SAW. Bahkan, ayat Al-Qur'an di atas dengan jelas menunjukkan bahwa umat-umat beriman yang datang sebelum beliau telah lebih dulu mengamalkan puasa (shaum).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline