Lihat ke Halaman Asli

Sandi Novan Wijaya

Calon Diplomat

Dua Janji Kebahagiaan untuk Orang yang Puasa Ramadan

Diperbarui: 11 Maret 2024   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang berbuka puasa.  (Photo by Thirdman/pexels.com)

Oleh Ustadz Lukman Hakim Marzuki*

Baginda Rasulillahi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyampaikan sebuah informasi singkat, jelas, dan padat yang dapat menginspirasi umat, hingga menjadi ilmu yang bermanfaat dari dunia sampai ke akhirat.

Rasulullah di dalam hadistnya, menyebut bahwa ada dua kegembiraan yang didapatkan oleh orang-orang yang berpuasa, terutama di bulan suci Ramadan.

Kegembiraan yang pertama, "Umatku akan senantiasa bergembira, yang terpancar cerah di wajahnya dan senang di hatinya, manakala ia ingin menyantap hidangan berbuka."

Bisa kita bayangkan, kurang lebih 13 jam kita menahan lapar dan haus. Lapar sangat membuat perut kita melilit, dan haus sangat membuat tenggorokan kita tercekik, tetapi pada akhirnya di saat bedug ditabuh, di saat adzan berkumandang tanda berbuka tiba, pada detik itulah semua orang yang berpuasa pada ketika itu detik itu memancarkan keceriaan di wajahnya dan kesenangan di hatinya.

Dan, ungkapan pertama yang keluar dari lisan orang-orang yang berpuasa adalah "Alhamdulillah."

Kemudian, Rasulullah melanjutkan bahwa 'kegembiraan kedua yang akan didapat oleh orang-orang yang berpuasa di bulan suci Ramadan, yaitu saat mereka menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan dengan beragam kebaikan ketika berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR Ahmad).

Mari kita sadari sejenak akan kehidupan kita di dunia yang begitu singkat, karena yang saat ini kita tempati hanyalah alam yang sementara. Kita sekadar mampir dalam sekejap mata. Mau tidak mau, suka atau terpaksa, kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini.

Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memanfaatkan kehidupannya dengan sebaik-baiknya, terutama di bulan suci Ramadan, di saat mereka melakukan amalan-amalan tertentu, ada kelipatan pahala di dalamnya.

Amalan yang sunnah terbalas dengan wajib, sedangkan amalan yang wajib berlipat-lipat pahalanya. Bahkan, di setiap embusan nafas, detak jantung, dan denyut nadi kita di bulan Ramadan semua bernilai ibadah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga pada saatnya nanti kita kembali menghadap Allah, kegembiraan yang kekal akan kita dapatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline