Lihat ke Halaman Asli

Sandi Novan Wijaya

Calon Diplomat

Puisi: Cerita Harapanmu

Diperbarui: 21 Juli 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Bidadari di langit. (Sumber gambar: Pixabay/Goran Horvat)

Cerita Harapanmu

Ceritakan padaku tentang kisah.
Kisah keindahan.
Keindahan yang terpancar dari jiwa-jiwa bersih.
Tentang si bidadari bermata jeli.

Lalu, kabarkan padaku.
Padaku yang sekarat.
Sekarat dirundung rindu.
Aku dapati kisah; seliweran.
Belum kupastikan.


Tentang keabsahan perkara yang hanya katanya katanya.
Tentang bidadari yang tersingkap wajahnya.
Tentang bidadari yang kutahu hanya mata beningnya.
Dan, kini kurindui pipi merahnya.


Maka, kabarkan padaku tentangnya.
Sungguh, aku merindui kisah yang sering kubuat sendiri.
Merindui kisah tentang merindukannya.
Merindui kenikmatan menyebutnya bersama zikir-zikir ilahi.

Kabarkanlah padaku.
Tentang sang Ibu yang merindukan anaknya di perantauan.
Kabarkanlah padaku tentang desah lembut sang bayi dalam pangkuan.
Kabarkanlah padaku tentang negeri utopia yang banyak diimpikan.
Kabarkanlah padaku tentang ketulusan cinta hati yang telah menyatu.

Kabarkanlah padaku.
Kabarkanlah padaku semisal semua bahagia dari kisah-kisah itu.
Kabarkan padaku tentang bidadari bersuara lembut.
Tentang bidadari bermata bening.


Tentang bidadari yang ranum pipinya.
Tentang bidadari yang menguatkan jiwa.
Tentang kesempurnaan cinta yang menyatukan dua hati di bawah naungan ilahi.

Lagi, aku 'kan melempar rinduku
yang menikam ulu hati kini.
Padamu bidadariku yang kini di seberang samudera.

Dok. Pribadi

Teruntukmu dengan kesangatan cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline