Lihat ke Halaman Asli

Sandi Novan Wijaya

Calon Diplomat

Cinta yang Kekal Abadi

Diperbarui: 4 Januari 2024   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Sandy Novan Wijaya/Robby Firdaus

Oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Cinta yang ditujukan karena Allah adalah kekal dan abadi. Adapun cinta yang bertujuan dunia semata, demi suatu kepentingan dan nafsu, cinta akan lenyap hanya sampai ketika di penghujung sakaratul maut kita. Sementara di akhirat, seseorang akan saling mencampakkan satu sama lain.

Rasulullah juga telah mengingatkan akan kemuliaan cinta yang didasari ketakwaan kepada-Nya, "Dan seorang hamba yang mencintai karena Allah, hamba tersebut (pasti) akan bersama kembali apa yang dicintainya itu di hari kiamat.

Sebaliknya yang terjadi, pencinta Fir'aun akan berbaris di belakang Fir'aun. Pencinta Namrud akan berbaris di belakang Namrud. Pencinta Abu Lahab dan Abu Jahal akan berbaris di belakang Abu Lahab dan Abu Jahal.

Maka dalam memilih idola, inilah urusan yang akan sampai di padang mahsyar. Namun, apabila cinta kita berikan kepada orang-orang yang beriman, kita akan dikumpulkan bersama mereka.

(lihat Syarh Hadits Ikhtishom al-Mala' al-A'la, juz I, hlm 55).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline