Pada hari sabtu, yang bertepatan dengan tanggal 17 september 2022, Mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Pendidikan Indonesia melakukan Kembali kegiatan modul nusantara dengan mengunjungi salah satu bangunan yang sangat bersejarah di kota Bandung, yaitu Museum Konferensi Asia-Afrika.
Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mahasiswa dapat memhami sejarah dari mana asal usul hingga tujuan bangunan ini dibuat. Konferensi Asia-Afrika ini dibuat dengan tujuan menciptakan kedamaian dunia atas dasar banyaknya ketidakadilan dan melanggar HAM khususnya negara yang berada di Asia dan Afrika. Kemudian gagasan perdamaian tersebut di kemukakan Perdana Menteri Indonesia yang pertama, Bapak M. Ali Sastroamidjojo. Beliau sangat antusias dalam menciptakan sebuah gebrakan perdamaian dunia dengan melihat banyaknya ketidakadilan dan penderitaan yang dialami negara-negara khususnya negara yang terkena kolonialisme. Dengan gagasan tersebut Bapak M. Ali Sastromidjojo mengajak dan berdiplomasi dengan mengunjungi beberapa dengan untuk merealisasikan gagasan tersebut sehingga terciptanya sebuah momen yang sangat bersejarah, yaitu Konferensi Asia-Afrika.
Konferensi Asia Afrika atau biasa kita sebut KAA diadakannya setelah adanya Konferensi Colombo yang bertepatan tanggal 28 April-2 Mei 1954. Dengan hasil perundingan dan diplomasi berbagai negara-negara yang berada di Asia-Afrika maka diadakan sebuah pertemuan penting dengan menghadirkan 29 negara yang memiliki berbagai perbedaan.
Adapun tujuan pertemuan ini agar terciptanya perdamaian didunia. Pertemuan pertama tersebut bisa kita lihat terdapat salah satu bukti sejarah, yaitu patung Presiden Republik Indonesia pertama (Ir. Soekarno) yang sedang menyampaikan isi pidatonya. Dan dibelakangnya ada beberapa tokoh terlihat membersamai diatas panggung antara lain PM Indonesia (M. Ali Satromidjojo), PM Pakistan, PM india (Jawaharlal Nehru), PM Burma yang dikenal pada saat ini negara Myambar (U Nu), PM Silent dikenal sekarang sebagai negara Sri Langka (Sir Jhon Kotelawala) dan Wakil Presiden Republik Indonesia Pertama (Moh.Hatta).
Salah satu bukti sejarah didalam museum KAA ini adalah terdapat berbagai foto bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan tersebut. Tempat ini menjadi salah satu tempat terpilih dengan pertimbangan yang dipikirkan sebelumnya yang akhirnya resmi digunakan menjadi tempat pertemuan perwakilan 29 negara tersebut. Dalam sejarahnya bangunan ini sudah ada sejak jaman Belanda. Masa demi masa terjadinya beberapa kali renovasi yang hingga akhirnya Presiden Republik Indonesia Pertama (Ir. Soekarno) resmi memberikan nama gedung museum ini adalah gedung Merdeka.
Bukti sejarah lainnya yang berada dimuseum KAA ini adalah mesin ketik yang digunakan para wartawan atau pers untuk menyebarluaskan berita tentang adanya kegiatan Konferensi Asia Afrika ini dengan tujuan agar seluruh dunia tau bahwasanya kegiatan ini sangat baik dalam menciptakan perdamaian dunia pada saat itu. Bukan hanya itu, terdapat juga bukti foto PM Indonesia (M. Ali Sastromidjojio) dengan beberapa perwakilan negara yang lain dengan mengajak berdiplomasi dan berupaya mendpaat dukungan dari negara lain. Dan tidak lupa pula terdapat berbagai foto poster berita tentang kegiatan ini agar informasi kegiatan yang dilaksakan ini diketahui seluruh dunia.