Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Fakultas Hukum UPN "Veteran" Jawa Timur, Pembiasaan Penggunaan Mesin Ketik dalam Pembuatan Akta Notarill

Diperbarui: 13 Juni 2022   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Fakultas Hukum UPN "Veteran" Jawa Timur, Pembiasaan Penggunaan Mesin Ketik dalam Pembuatan Akta Notarill

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur melaksanakan Magang MBKM di Kantor Notaris Z. Amrozi Johar S.H., Surabaya tepatnya dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2022 hingga 27 Mei 2022.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau yang bisa disebut juga program MBKM adalah program dari Kementrian Pendidikan untuk Mahasiswa yaitu salah satunya memberikan kesempatan untuk mahasiswa untuk melakukan program magang. Agar Mahasiswa dapat mepraktikan ilmu teori yang telah dipelajari dalam dunia kampus kedalam dunia kerja yaitu magang itu sendiri.  

Pada Kantor Notaris/PPAT kami mengetahui banyak hal dan menambah pengalaman, salah satunya kami mempelajari dalam mengetik beberapa akta dan surat penting menggunakan mesin ketik. beberapa akta yaitu Akta Jual Beli, Akta Pendirian Perseroan terbatas, Surat Persetujuan, Surat Kuasa, Surat pernyataan persaksian, Surat Pembatalan, Surat Persetujuan dan Kuasa, Surat Perjanjian Kontrak Rumah, Surat Pernyataan, Surat Pembatalan, Laporan Bulanan PPAT, Penelitian Sertifikat, Akta Hak Pembagian Waris, Akta Utang Piutang.

Pada zaman sekarang ini jarang sekali ditemukan di beberapa kantor Notaris/PPAT yang masih menggunakan mesin ketik. Mesin tik atau mesin ketik sendiri adalah alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak yang mempermudah penulisan kedalam dokumen yang menggunakan kertas. Mesin ketik banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor.

Mahasiswa Fakultas Hukum UPN "Veteran" Jawa Timur, Pembiasaan Penggunaan Mesin Ketik dalam Pembuatan Akta Notarill

Adapun sejarah Penemuan mesin ketik diawali pada tahun 1714, saat Henry Mill memperoleh hak paten karena menciptakan sebuah mesin yang menyerupai mesin ketik. Di samping itu muncul pula penemuan kertas karbon oleh Pellegrino Turri yang merupakan salah satu cikal bakal dari komponen mesin ketik. Pada tahun 1829, William Justin Burt menciptakan sebuah mesin yang disebut “typowriter”, yang dikenal sebagai mesin ketik pertama. Walaupun demikian, mesin ini bekerja lebih lama daripada menulis dengan menggunakan tangan, sehingga Burt tidak dapat menemukan seorang pembeli atau pihak perusahaan yang mau membeli hak paten tersebut. Hal ini menyebabkan mesin itu tidak dapat diproduksi untuk komersial. Mesin ketik ini digunakan dengan cara putaran, bukan tombol-tombol untuk memilih karakter, sehingga disebut “index typewriter”, bukan “keyboard typewriter”.

Pada pertengahan tahun 1800, secara global dapat dilihat adanya peningkatan komunikasi bisnis. Kejadian ini menciptakan kebutuhan akan proses penulisan secara mekanik, sehingga proses menulis menjadi lebih cepat. Pada tahun 1829 sampai 1870, penemuan mesin ketik banyak bermunculan di negara-negara Eropa dan Amerika, namun tidak ada yang berhasil membuat mesin ketik menjadi sebuah produk yang dihasilkan secara komersial. Kemudian pada tahun 1855, Giuseppe Ravizza, seorang berkebangsaan Itali, menciptakan sebuah prototipe mesin ketik. Pada akhirnya, pada tahun 1861, Father Francisco João de Azevedo, seorang pendeta Brazil, menciptakan mesin ketik buatannya sendiri. Penemuan ini menimbulkan klaim bahwa ia adalah seorang penemu sejati mesin ketik. Klaim ini kemudian menimbulkan kontroversi. Di antara tahun 1864 sampai 1867, Peter Mitterhofer, seorang tukang kayu berkebangsaan Austria, berhasil mengembangkan beberapa model mesin ketik dan prototipe ini dapat berfungsi secara penuh pada tahun 1867.

Pada tahun 1865, Rev. Rasmus Malling-Hansen menciptakan "Hansen Writing Ball", yang kemudian menjadi mesin ketik pertama yang dijual secara komersial pada tahun 1870. Berdasarkan penjelasan pada buku “Who is The Inventor of The Writing Ball” pada tahun 1865, papan ketik yang digunakan dalam mesin ketik ini terbuat dari keramik. Dalam proses penetapan standar papan ketik tersebut terjadi beberapa tahap eksperimen dalam penempatan tombol-tombol huruf yang berbeda. Eksperimen terhadap penempatan tombol-tombol ini bertujuan untuk mencapai kecepatan menulis yang paling tinggi. Hal ini menyebabkan Hansen Witing Ball merupakan mesin ketik pertama yang dapat memproduksi teks lebih cepat daripada menulis dengan tangan secara manual. Eksperimen terhadap mesin ketik yang diciptakan oleh Malling-Hansen ini tetap mengalami perkembangan sejak tahun 1870 sampai sekitar tahun 1880.

Mesin ketik pertama kali yang sukses secara komersial diciptakan oleh C. Latham Sholes, Carlos Glidden dan Samuel W. Soule pada tahun 1867. Penemuan ini kemudian memperoleh hak paten dan dibeli oleh E. Remington and Sons, sebuah perusahaan manufaktur.

Walaupun demikian, mesin ini pada awalnya masih memiliki beberapa kekurangan antara lain juru tulis tidak dapat melihat hasil ketikan secara langsung dan adanya kesulitan akan penempatan tuts yang digunakan untuk kembali pada posisi semula. Hal ini kemudian dapat diatasi dengan munculnya “visible typewriters” seperti mesin ketik Oliver pada tahun 1895.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline