Sekarang banyak orang sibuk iya. Sibuk dengan kerjaanya, sibuk dengan orang terdekatnya, dengan gadjetnya atau medsosnya, kadang juga mondar mandir tidak jelas gitu...Hha. Mereka berlomba lomba untuk menyibukkan diri. Bukan tanpa alasan, semua itu dilakukan agar kita dianggap penting oleh masyarakat. Kebanyakan berlomba - lomba mencari validasi atau pengakuan diri dari orang lain atau pun masyarakat. Memang tidak salah, karena kita manusia yang punya harga diri jadi membutuhkan validasi dari orang lain.
Apa benar validasi itu penting dan segalanya dalam kehidupan sosial kita ?
Aku jawab, Tidak perlu dan tidak penting juga sih.
Karena validasi itu adalah awal dari sumber malapetaka bagi diri kita sendiri. Kenapa demikian ? Karena yang jadi tolak ukur atas kehidupan kita adalah masyarakat.
Jadinya kita berlomba - lomba mencari simpati atau validasi dari masyarakat. Kalau seperti itu, semua lini kehidupan kita akan dikuasai oleh tuntutan masyarakat.
Seperti kerja, yang penting gajinya besar tidak peduli kita suka atau tidak dengan pekerjaan itu. Karena dengan gaji besar kita bisa beli ini dan itu, dengan begitu kan, status sosial kita naik.
Seperti juga dengan jabatan - jabatan penting dan tinggi dimasyarakat, mereka saling merebutkan satu sama lain agar bisa dapat validasi di masyarakat.
Walo kadang yang menjabat tidak punya kemampuan untuk memangku jabatan tersebut. Yang penting kan, status sosial mereka naik dengan di hormati, di sanjung - sanjung dan diagung - agungkan.
Menikah juga sama, banyak yang nikah karena tuntutan masyarakat. Maka menikah menjadi semacam ajang perlombaan, yang duluan menikah berarti lebih sukses dan unggul dalam hal romansa. Ada juga yang menikah karena desakan umur, jadinya asal milih pasangan.
Banyak juga di medsos yang pamer dan posting sana sini untuk mencari validasi.