Lihat ke Halaman Asli

Oksand

Penulis Storytelling dan Editor

Mengenang Ospek dan Membuat yang Lebih Visioner bagi Maba

Diperbarui: 15 September 2020   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi masa Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) UMN 2018. (Dok. UMN via kompas.com)

Dulu namanya OSPEK (Orientasi Studi Pengenalan Kampus). tetapi di kampus saya namanya MABIM (Masa Bimbingan). Rupa-rupa namanya, isinya kurang lebih sama, tujuannya juga sama: mempersiapkan mahasiswa baru (maba) untuk menghadapi masa kuliah. 

Saya mengalami Mabim saat masuk kampus tahun 2000. Mungkin tahun ini Mabim – yang entah apa namanya nanti di masing-masing kampus mungkin berbeda – masih lama. Tapi persiapan tentu sudah dilakukan.

Sebelum berbicara masa depan, kita lihat dulu masa lalu. Mabim jaman saya seperti apa? Di kampus saya, nama Mabimnya SINTESIS, akronim dari Sosialisasi Integrasi Training Edukasi Sistematis. 

Begitu panjangnya dan ribet. Bayangkan kalau kamu disuruh Tatib (panitia khusus tata tertib) meneriakkan dengan lantang, cepat, dan jelas kepanjangan dari SINTESIS penuh dengan tekanan dan sorotan mata tajam dari sang Tatib, apa jadinya? Yang ada biasanya menyebutkan kepanjangannya seperti benang kusut, gelagapan. Akhirnya, lumayan dapat push up.

OSPEK atau MABIM di mata dan pikiran saya adalah sesuatu yang positif, tergantung sudut pandangnya. 

Seluruh kegiatan yang disiapkan panitia dan himpunan tentu tidak akan menjerumuskan mahasiswa baru setelah selesai ikut rangkaian acara, menjadi sia-sia dan tanpa makna. Ada beberapa kegiatan yang akan saya tulis di sini. Selebihnya nanti saja ya temu muka sambil minum es doger.

  • Datang berkumpul setelah shubuh

Begitu beratnya bangun pagi. Pukul lima pagi sudah ditunggu panitia di Gasibu, depan Gedung Sate. Artinya, maba harus sudah terkoordinasi rapi sebelum itu, karena panitia menginginkan maba datang bersamaan.

Kalau kita pernah keluar rumah pukul dua atau tiga pagi, tentu di situ sudah banyak para pedagang sayur bersiap-siap. Sayur segar datang dini hari. Yang repot adalah, maba yang berjumlah hampir seratus orang itu harus dikoordinir datang bersamaan pukul lima pagi. 

Ada yang malas, ada yang sudah bangun, ada yang kerajinan, ada yang inginnya bolos saja, ada yang lupa kalau pagi itu kumpul. Waduh….

Saat itu akhirnya kami menginap bersama di beberapa rumah teman yang dekat Gasibu. Jadi beberapa basecamp. Lumayan dapat yang rajin bangun pagi sehingga jadi alarm untuk semua. Hehe. Tugas ini diselesaikan dengan baik. 

Tapi ada satu teman kami harus repot. Hari sebelumnya baju olahraga khusus Mabim sudah dipakainya, sedangkan hari itu pakai kaos bebas pun tidak apa. Akibatnya, beres acara dia langsung buka baju dan menumpang cuci kaos di rumah teman. Entah kering atau tidak bajunya saat dipakai shubuh-shubuh. Hii….

  • Membuat teh manis, warna harus sama!
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline