Lihat ke Halaman Asli

Musim Pancaroba di Daerah Lamongan yang Dirasakan oleh Masyarakat

Diperbarui: 14 Desember 2023   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Musim Pancaroba yang ada di daerah Lamongan yang dirasakan oleh Para Masyarakat

 

musim pancaroba dengan perubahan cuaca dan suasana yang khas, musim pancaroba dikenal dengan pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau. Akibat musim ini di daerah lamongan merasakan berbagai kerugian seperti, kemarau yang Panjang yang mengakibatkan gagal panen adapun yang lain seperti banyak nya daerah yang terkena hujan dan badai sehingga terjadi banjir dan rumah roboh. Hal ini disebutkan bahwa penyebab terjadinya musim pancaroba adalah karena "adanya pengaruh tarikan masa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah Selatan jawa timur yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif" (BMKG)

pada 23 Oktober 2023 suhu panas di daerah lamongan berkisar mencapai 38 derajat celcius. yang mengakibatkan warga harus menggunakan pelindung untuk kulit. Dan musim penghujan yang diiringi dengan angin yang dapat merugikan Masyarakat seperti banjir dan rumah roboh akibat angin kencang.  Karena adanya musim pancaroba ini penyakit mulai bermunculan seperti flu, demam , sakit tenggorokan dll. Untuk mengantisipasi warga agar tidak terserang penyakit adalah dengan selalu menjaga imun dan vitamin. Musim pancaroba terjadi sekitar bulan maret,April,dan mei 2023 (BMKG). Para Masyarakat sangat di rugikan dengan keadaan musim pancaroba ini, maka dari itu Masyarakat menyiapkan baik fisik maupun mental untuk tetap stabil dan sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline