Lihat ke Halaman Asli

Pembentukan Emosi

Diperbarui: 21 November 2022   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sebagai manusia biasa pasti ada kesalahan di sengaja maupun tidak, dan manusia tidak luput dari salah. Saat ada masalah kita pasti mudah uring-uringan, bad mood, Ketika di ajak ngobrol dengan orang agak sensitive dengan nada agak tinggi. Tetapi orang tersebut kurang paham dengan keadaan diri kita seperti itu, malah orang lain ikut marah-marah dan menjadi masalah baru.

Kejadian apa yang dimaksud dengan peristiwa di atas? Bisa di bilang peristiwa tersebut adalah regulasi emosi. Apa yang dimaksud dengan regulasi emosi? Regulasi Emosi adalah perencanaan yang dilakukan seorang individu baik secara sadar maupun tidak sadar Ketika mengenali, menghindari, mempertahankan, atau mengelola reaksi emosi dalam rangka memenuhi adaptasi social untuk mengatur perilaku yang tepat dalam mencapai suatu tujuan.

Pengaturan emosi dimungkinkan oleh perkembangan keterampilan menampilkan, memusatkan perhatian, dan mengindividualisasikan analisis emosi. Meskipun pada awalnya seseorang mungkin tidak dapat mengendalikan emosinya, faktor terpenting dalam pengaturan emosi adalah kemampuan untuk menghadapi perasaan yang sedang ditekan.

Mengatur emosi melibatkan penggunaan proses eksternal dan internal untuk melacak, menilai, dan mengkategorikan reaksi emosional yang intens dan gigih untuk mencapai tujuan tertentu. Jika seseorang memiliki kemampuan untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang berguna dan aman saat menghadapi situasi bermasalah.

Dalam meregulasi Emosi kita juga mampu mengenali dan memahami perasaan perasaan serta mengelola emosi pada diri sendiri dengan beberapa aspek

  • Keyakinan individu untuk dapat mengatasi suatu masalah, memiliki kemampuan untuk menemukan cara yang dapat mengurangi emosi dan cepat dalam menenangkan diri setelah merasakan emosi yang berlebihan
  • Kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi yang kita rasakan dan bagaimana respon yang ditampilkan pada tingkah laku dan nada suara, sehingga individu tidak akan merasakan emosi yang lebih dan menunjukkan respon emosi yang baik
  • Kemampuan individu untuk bagaimana tidak terpengaruh dengan emosi negative yang di rasakannya sehingga dapat berfikir dan melakukan sesuatu dengan baik
  • Kemampuan individu untuk menerima saat mendengar atau melihat peristiwa yang bisa menimbulkan emosi dan bagaimana reaksi nya apakah dia malu atau hanya bersikap diam saja saat merasakan emosi tersebut.

Saat kita merasakan emosi pasti juga merasakan bagaimana proses meregulasi emosi pada diri kita :

  • Pemilihan Situasi, Tindakan untuk memungkinkan kita dalam situasi yang kita harapkan dan menimbulkan emosi dapat berupa mendekati dari seseorang, tempat, berdasarkan dampak emosi yang muncul
  • Modifikasi Keadaan, bagaimana kita merubah keadaan secara langsung untuk mendatangkan suatau keadaan yang baru. Misal nya, jika ada anak terlihat sedih, maka kitab isa menghentikan kemarahan kita dengan mengungkapkan dengan keprihatinan, meminta maaf, atau bisa memberikan dukungan.
  • Penyebaran Perhatian, kita mungkin lebih focus pada perhatian pada aspek-aspek yang berbeda saat situasi dengan situasi yang lain, misal Ketika seorang bayi mengalihkan pendangannya dari stimulus yang bisa membangkitkan emosi untuk mengurangi stimulus tersebut.
  • Perubahan Kognitif, mengacu pada cara kita menilai kondisi di mana kita terlibat di dalam untuk mengubah emosi itu, dan mengubah bagaimana kita memikirkan tentang situasi untuk menangani tuntutan itu
  • Perubahan Respon, juga pengaruh dalam fisiologis juga dalam perilaku langsung, olahraga juga dapat mengurangi aspek fisiologis dan pengalaman emosi negative seperti alcohol, rokok, obat bahkan makanan juga dapat memodifikasi pengalaman emosi.

Regulasi Emosi pasti pernah menyalahkan diri sendiri saat mengenai peristiwa hidup nya terutama pada orang lain, memusatkan fikiran terhadap hal negative, saat ada peristiwa fikiran yang paling buruk, selalu membandingkan permasalahannya dengan individu lain, harus selalu memikirkan hal positif, memaknai masalah yang dialami individu secara positif, bisa menerima semua peristiwa di dalam hidup nya, bisa mempola fikirkan tentang apa yang dilakukan dengan bagaimana mengatasi peristiwa negative saat menimpanya.

Regulasi Emosi Anak kemampuan yang dimiliki anak untuk mengatur, mengevaluasi, dan dapat mengkomunikasikan perasaan emosional dengan tepat, dimana terdapat proses instrinsik dan ekstrinsik yang mendasarinya.

Dari hasil penelitian bahwa anak yang mampu meregulasi emosi memiliki keunggulan intelektual seperti keterampilan memecahkan masalah dibandingkan dengan anak yang mengalami satu emosi yang terus menerus dan selalu menarik perhatian.

Tips meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi

  • Berperilaku Asertif, seseorang untuk mengkomunikasikan yang dirasakan secara langsung, jujur, dan bisa terbuka pada semua orang. Seseorang yang asertif menolak hal yang tidak sesuai dengan dirinya tanpa menyakiti, mengabaikan ataupun merendahkan orang lain.
  • Self Compassion, seseorang harus memberikan rasa perduli dan pemahaman kepada diri sendiri saat menghadapi tekanan dan permasalahan yang terjadi.
  • Meditasi, bisa melatih fikiran agar seseorang menjadi lebih tenang dalam menjalani hidup, dengan meditasi dapat menurunkan kecemasan
  • Mindfulness, sadar penuh akan keberadaan saat ini menerima semua hal yang terjadi pada dirinya.
  • Journaling, bisa dilakukan untuk meregulasi emosi dengan menulis catatan yang biasa dimaksud meluapkan emosi dengan menulis di buku diary



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline