Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Salahnya Matahari Sebagai "Panutan"

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada filosofi jepang yang mengatakan “ Kejarlah Matahari Itu Dimana Ia Tak Pernah Melupakan Bumi Untuk Menyinarinya “.

Setelah saya mendengar itu saya terasa membuat saya sangat bodoh dan lalai terhadap anugrah apa yang telah diberikan Tuhan, dan membuat saya bagaimana harus merenungkan perkataan yang sangat simple dan mengandung arti yang sangat dalam .

Ucapan , kejadian, atau masalah kecil yang terkadang disepelekan, itulah yang membuat saya ingin sekali memahami itu semua . Saya ingin mencoba mengajak teman2 untuk melihat Negara Jepang yang sangat Mendewakan Matahari, sampai – sampai mereka sangat “Memujanya”, hal itu membuat bertanya-tanya MENGAPA ???

Karena menurut saya matahari tidak pernah melalaikan waktu untuk menyinari bumi,tinggal bagaimana teman – teman memahaminya kata2 yang sangat mendasar itu, mungkin saya bisa sedikit memberikan contoh :

Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu kita iringi dengan melakukan celebrasi. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Dengan melakukan celebrasi, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki.

Contoh mendasar diatas mungkin kita sangatlah sudah mengerti, tetapi kita lalai apa yang sudah kita dedikasikan sendiri makna diatas, sehingga kita merasa setiap tahun berganti tidak ada perubahan hidup yang signifikan alias begitu – gitu aja.

Yuu mari kita lihat lagi negara Jepang, negara tersebut dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah MATAHARI. MATAHARI adalah konsep Jepang atau Filosofi Jepang yang menurut saya baik untuk dicontoh, masyarakat Jepang bagaimana mereka mengajarkan kepada anak2nya yang selalu berpegang teguh untuk menghargai waktu sedetik untuk berfikir dan bertindak seperti matahari yang selalu konsisten bersinar setiap detik,menit,dan jam yang dilaluinya, akhirnya hal itu turun temurun digunakan untuk bekal hidup kedepan masyarakat Jepang. Kutipan sedikit yaa.. ; seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang yang bernama Maasaki Imai,beliau yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industri Jepang. Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kata beliau Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil.

Buat saya hal tersebut tidak mudah untuk dicapainya, cukup kita garis bawahi yang namanya “pakar”, yang namanya “ pakar “,pasti indentik dikenal dengan Ahli,dan namanya Ahli pasti mengerti dan paham sekali apa yang sudah diciptakannya dan penciptaann tersebut diakui oleh masyarakatnya akhirnya timbul kalimat Pakar,hal tersebut buat saya, pasti sekali berkaitan dengan Waktu,

Esensi konsep ini mugkin menurut saya, kita dapat terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara total.

Apa Hubungannya dengan MATAHARI, mugkin kalian masih brtanya tayna ???

Lebih tepatya adalah Kita sering sekali tidak menghargai waktu, dan kita tahu semua bahwa waktu tidak pernah kembali, Matahari adalah anugrah Tuhan yang sangat berarti buat kita, karena matahari selalu ada setiap hari , selalu kita lihat, selalu kita nikmati cahaya nya ,dan tidak sekali pun meminta pamrih terhadap manusia, tetapi kita tidak memanfaatkan dan belajar dari hal tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline