Lihat ke Halaman Asli

Upacara Adat Satu Suro Kampung Adat Cirendeu

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14142980011613549485

Kampung adat Cirendeu adalah salah satu kampung yang masih memelihara adat dan tradisi leluhur sunda, terutama dalam mengamalkan nilai dari ajaran-ajaran sunda wiwitan. Salah satu kekayaan budaya kampung adat di tatar Pasundan ini terletak di desa Cirendeu, Cimahi, Jawa barat.

141425555758873501

Pagi hari (25 /10) para masyarakat kampung adat Cirendeu menyelenggarakan upacara nutup taun 1947 (Tutup tahun) dan ngemban taun 1 sura 1948 (Menyambut tahun baru) saka dalam penanggalan Sunda. Selain hari libur nasional tahun baru Islam 1436 H, hari Sabtu juga menjadi hari paling baik dalam penanggalan di kalender sunda.

[caption id="attachment_369248" align="aligncenter" width="300" caption="Pintu Masuk Kampung Adat Cirendeu"]

1414255696247448203

[/caption]

Bagi masyarakat adat kampung Cirendeu, kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan wajib di setiap tahun. Apalagi bagi mereka upacara adat satu suro ini adalah hari raya dalam kepercayaan yang mereka anut. Dalam prosesnya, setiap rangkaian upacara memiliki persamaan yang cukup signifikan dengan beberapa aktifitas yang dilakukan umat muslim pada saat hari raya pula.

[caption id="attachment_369249" align="aligncenter" width="300" caption="Setiap Wanita Membawa Bunga Dari Kediaman Masing-Masing"]

141425598140811768

[/caption]

Penyelenggaraan upacara mayoritas ditangani oleh kaum pria, sedangkan kaum wanita mempersiapkan sesaji yang akan disajikan untuk masyarakat kampung adat Cirendeu beserta tamu dari luar kampung adat. Selain itu, pria dan wanita berada ditempat terpisah. Para wanita berada di bale sarasehan beserta para sesepuh adat, sedangkan para pria berada di panggung utama.

[caption id="attachment_369250" align="aligncenter" width="300" caption="Bale Sarasehan , Tempat Para Wanita & Sesepuh"]

1414256403652799161

[/caption]

[caption id="attachment_369251" align="aligncenter" width="300" caption="Panggung Utama, Tempat Para Pria"]

14142564731845183750

[/caption]

Berbagai macam sesajen turut disediakan dalam proses upacara, terutama berupa hasil bumi dari Cirendeu. Sebuah tanda syukur terhadap bumi yang mereka anggap sebagai tuhan disajikan dalam bentuk sesajen, lantas setelah prosesi upacara selesai sesajen tadi menjadi sesaji yang disajikan dan dinikmati oleh masyarakat bukan sekedar pajangan semata. Setiap keluarga juga membawa bunga saat datang ke tempat upacara, bunga-bunga yang dibawa ini nantinya dijadikan salah satu kebutuhan untuk nyekar ke makam leluhur setelah proses upacara selesai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline