KKN-T Inovasi KabBogor17, Cipelang - Desa Cipelang memiliki potensi yang besar di sektor pertanian. Hal tersebut juga telah sejalan dengan mayoritas profesi penduduk desa sebagai petani. Petani lebih banyak berfokus pada komoditas padi yang ditanam di lahan basah. Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN-T) Inovasi IPB di Desa Cipelang ikut berpartisipasi dalam penanaman padi di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor (17/07/23).
Kegiatan penanaman dilakukan mulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB bersama dua warga desa lainnya. Varietas yang digunakan adalah Inpari 42 dengan umur tanam sekitar 112 hari. Sebelum dilakukan penanaman, benih padi tersebut disemai. Penyemaian benih padi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu persemaian basah dan persemaian kering. Persemaian yang dilakukan oleh petani di Kampung Pasir Pogor ialah persemaian basah.
Persemaian basah menjadi metode konvensional, persemaian ini langsung dilakukan pada lahan pertanian. Benih yang disemai setelah menjadi bibit akan dipindah tanamkan ke lahan yang sebenarnya. Umumnya bibit yang sudah berumur 2 MSS (minggu setelah semai) atau ketika ketinggian bibit berada di antara 10-20 cm.
Penanaman padi diawali dengan pembuatan petak-petak kecil untuk mempercepat kegiatan penanaman. Lalu dilanjutkan dengan penanaman bibit padi. Setiap lubang ditanami 3-5 rumpun padi.
Cara penanaman padi dengan membuat petakan tersebut menjadi sebuah pilihan praktis dan cepat bagi para petani. Alasannya karena titik-titik tanam sudah ditentukan sehingga lebih memudahkan dalam menentukan jarak tanam, misal model jajar legowo. Dengan adanya petakan tersebut, penanaman padi dapat dilakukan dengan jalan maju agar tidak merusak petakan yang telah dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H