Lihat ke Halaman Asli

Sandra Aprilya Susanto

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Antara Islam dan Gempuran Media Sosial Media TikTok di Era Digital

Diperbarui: 16 Juli 2022   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tak bisa di pungkiri bahwa di era globalisasi ini membawa kita ke banyak perubahan tatanan pada kehidupan. Perkembangan teknologi informasi telah banyak mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia. Semua hal pada akhirnya harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut, agar dapat terus update dan meyesuaikan diri sesuai dengan zamannya.

Misal, kehadiran internet menjadi jembatan bagi banyak kalangan untuk mencari pengetahuan, pertemanan, hingga mencari penghasilan. Selain itu dengan adanya internet, bermunculan pula beragam sosial media yang salah satu fungsinya untuk menunjang komunikasi antar manusia. Terciptanya beragam media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, TikTok dan lain sebagainya membuat kita para makhluk sosial saling terhubung satu dengan lainnya. Tentu dengan adanya kemudahan ini, kita sebagai manusia membawa tanggung jawab yang besar untuk menggunakan sosial media dengan sebaik-baiknya. Khususnya untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya di media sosial maupun kehidupan sehari-hari .

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi ber-akhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak alkarimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).

Pada pembahasan kali ini yang menjadi fokus utama adalah media sosial TikTok. TikTok sendiri merupakan sebuah jaringan media sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016. Pada awalnya TikTok hanya sekedar platform yang menyediakan video singkat 15-30 detik, setelah banyaknya pembaruan TikTok mengeluarkan fitur video sampai 5 menit. Berisi banyak konten bermuatan video, di sediakan juga fitur like, comment dan message. Dengan adanya fitur tersebut kita bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain lewat fitur comment dan like.

Dari adanya kemudahan bersosial media di TikTok, banyak orang yang malah menyalahunakan fitur tersebut apalagi pada fitur comment. Melihat video atau konten yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka bisa langsung menghujat pembuat knten tersebut tanpa ampun. Mereka langsung lupa dengan etika dan moral bersosial media yang baik dan benar tanpa menyinggung perasaan orang lain. Padahal sebagai seorang muslim yang baik tentu kita harus menjaga etika ketikkan dalam bersosial media. Muslim yang baik akan selalu menjaga perilakunya sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi dalam islam.

Islam selalu mnegajarkan hal baik kepada umatnya, terutama dalam hal menjalin silaturahmi dengan orang lain (komunikasi). Islam mengajarkan agar menggunakan komunikasi yang lemah lembut kepada siapa pun. Dalam lingkungan apapun, komunikator sebaiknya berkomunikasi pada komunikan dengan cara lemah lembut, jauh dari pemaksaan dan permusuhan. Islam sebagai wahyu yang diberikan oleh Allah mengajarkan kepada umatnya agar mampu berkomunikasi dengan baik sesuai dengan akidah yang telah diajarkanya dengan pedoman Al Qur'an sebagai sandaran. Sebab hanya manusialah satusatunya makhluk yang oleh Allah diberikan karunia untuk mampu berbicara. Dengan kemampuan tersebut manusia mampu dan memungkinkan untuk dapat membangun suatu hubungan sosial dengan berkomunikasi.

Ada prinsip berkomunikasi di dalam Islam, yaitu :

  • Qaulan karima adalah perkataan yang mulia, di barengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak di dengar, lemah-lembut dan bertatakrama. Contoh : saat berbicara pada orang tua, guru dan seseorang yang kita hormati.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orangtuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, seklai kali janganlah kamu mengatakan kepada kedanya perkatan 'ah' dan kamu janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karima ucapan yang mulia" (QS. Al-Isra: 23).

  • Qaulan ma'rufa adalah perkataan baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Bermakna sebagai pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan. Contoh : menasehati sesama teman.

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --kata-kata yang baik." (QS An-Nissa :5)

  • Qaulan maysara adalah ucapan yang mudah, maksudnya mudah untuk dicerna, di mengerti, dan mudah dipahami oleh komunikan. Makna lainnya adalah kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan. Contoh : dosen yang sedang menjelaskan materi kuliah.

"Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut." (Q.S Al-Isra :28)

  • Qaulan Sadida adalah Qaulan Sadidan berarti pembicaran, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida --perkataan yang benar" (QS An-Nisa [4]:9).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline