Lihat ke Halaman Asli

Sandra Anggia Sri Lestari

Mahasiswi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Universitas Muhammadiyah Palembang

Membangun Kedekatan Emosional Peserta Didik Melalui Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dalam Menjaga Nilai-Nilai Luhur Pendidikan

Diperbarui: 1 Januari 2024   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MEMBANGUN KEDEKATAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM MENJAGA NILAI-NILAI LUHUR PENDIDIKAN 

Oleh :

Sandra Anggia Sri Lestari, S.Si.

Mahasiswi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan,

Universitas Muhammadiyah Palembang

"Tut Wuri Handayani", kalimat semboyan yang pasti mencuri perhatian, manakala terlintas di depan kita, serombongan anak-anak yang memakai seragam merah putih, juga biru putih. Ada pula yang mengendari motor dengan memakai seragam abu-abu putih, sebagian lagi ada yang memakai "seragam khas" yang menunjukkan identitas sekolah masing-masing. Rasanya hampir semua masyarakat indonesia mengetahui semboyan tersebut, setidaknya pernah melihat semboyan tersebut terukir manis pada topi dan dasi anak-anak sekolah di Indonesia.

                                                                                       

Mungkin dulu ketika masih menginjakkan kaki di bangku sekolah, kita sebagian besar hanya diceritakan bahwa semboyan tersebut merupakan warisan luhur dari sosok Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai satu diantara pahlawan pendidikan di Indonesia. Semboyan tersebut bak mantra sakti yang bersanding dengan semboyan beliau lainnya. Lengkapnya "Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberikan teladan), Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun kekuatan), Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan)". Secara singkatnya, semboyan tersebut merupakan lentera pemicu motivasi dalam memahami lebih dalam akan makna pendidikan seutuhnya.

Dalam praktiknya, lentera pemicu motivasi tersebut di konkritkan dalam sebuah kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dinilai merupakan bagian penting dari pendidikan keguruan, ketika calon guru atau mahasiswa pendidikan guru terlibat secara langsung dalam pengalaman mengajar di sekolah-sekolah, dengan tujuan mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas ke dalam pengalaman nyata di sekolah.

Beranjak dari tujuan tersebut, kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMA Negeri 19 Palembang mencoba untuk mentransformasikan nilai-nilai luhur pendidikan ke dalam kegiatan aksi nyata yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 19 Palembang. Peran guru memegang peranan yang sangat vital dalam menciptakan lingkungan bclajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Tidak hanya menjadi sumber utama dalam menyampaikan materi dan atau pengetahuan, bahkan diharapkan dapat bertindak sebagai fasilitator untuk pembelajaran yang efektif dengan menciptakan atmosfer pembelajaran yang mendukung kenyamanan di kelas.

Layaknya orang tua yang memahami setiap kondisi yang dialami oleh anak, guru semestinya selalu siap untuk mendengarkan setiap kekhawatiran yang dilalui oleh peserta didik secara empatik, dalam dalam hal akademik maupun sosial. Untuk dapat membantu mewujudkan terciptanya hubungan yang kuat tersebut, memang tidak dapat kita pungkiri, pendekatan personal antara guru dan peserta didik memegang kendali besar agar guru dapat memahami kebutuhan dan keunikan setiap peserta didik, menciptakan lingkungan di mana mereka merasa didengar dan dihargai, setidaknya tidak memposisikan murid hanya sebatas "tukang catat" terhadap setiap kata yang terlontar dari murid guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline