Lihat ke Halaman Asli

Sandra Suryadana

TERVERIFIKASI

30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Mengenal "Dissosiative Identity Disorder" dari Berbagai Kisah

Diperbarui: 2 Maret 2018   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kompasianer pasti sudah pernah mendengar istilah "Kepribadian Ganda". Fenomena beberapa kepribadian berada dalam satu tubuh yang sama telah menggemparkan dunia psikologi dan kedokteran jiwa sejak tahun 70-an, dan masih mempesona banyak orang sampai saat ini.

Kepribadian ganda atau yang dalam bahasa medis disebut Dissosiative Identity Disorder (DID) merupakan diagnosa psikiatri resmi yang tercatat dalam DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi ke-5), pedoman diagnosa semua dokter jiwa di seluruh dunia. Sebelumnya DID disebut dengan Multiple Personality Disorder(MPD). Berdasarkan DSM V, definisi DID adalah adanya dua atau lebih identitas dan kepribadian yang mengisi satu tubuh disertai hilangnya memori akan kejadian-kejadian penting tanpa dipengaruhi oleh alkohol, obat-obatan maupun kondisi medis lainnya seperti kejang.

Saya pertama kali tahu tentang DID ketika saya masih SMP, membaca novel fiksi Sidney Sheldon berjudul "Tell Me Your Dreams", bercerita tentang seorang wanita muda yang dituduh berbuat criminal ternyata memiliki 3 kepribadian. Sejak membaca novel itu, saya tertarik sekali dengan DID dan banyak mencari tahu.

Zaman itu, informasi tidak didapatkan semudah sekarang karena belum ada internet. Tetapi saya kemudian mendapat rekomendasi novel non-fiksi berjudul "Sybil" karya Flora Rheta Schreiber yang katanya merupakan salah satu buku pegangan mahasiswa jurusan psikologi.

Sybil Isabel Dorsett adalah seorang wanita muda dengan 16 kepribadian. Sybil sering amnesia, kehilangan waktu, akibatnya dia merasa depresi, ketakutan dan sering ingin bunuh diri. Kepribadian Sybil pecah akibat penyiksaan fisik dan seksual yang dilakukan oleh ibunya yang menderita skizophrenia sejak Sybil masih kecil. Ia dirawat oleh seorang psikolog, Dr. Cornelia Wilbur.

Novel ini difilmkan pada tahun 1976 sebagai miniseri, diperankan oleh Sally Field. Kemudian pada tahun 2007 di-remake oleh Warner Bros, dengan Tammy Blanchard memerankan Sybil dan Jessica Lange memerankan Dr. Cornelia Wilbur.

Sybil sebenarnya adalah nama samaran dari salah satu pasien Dr. Cornelia. Saat itu, kira-kira tahun 60-an, Dr. Cornelia adalah 1 dari hanya sedikit sekali psikolog perempuan saat itu dan diagnosa kepribadian ganda belum pernah ada. Temuan Dr. Cornelia ini tidak hanya mendapat cemoohan dari rekan-rekannya yang mayoritas adalah laki-laki tetapi juga menempatkan Dr. Cornelia dalam posisi hampir disingkirkan dan kehilangan pekerjaannya.

Dr. Cornelia berharap kisah pasiennya ini dapat diketahui oleh orang banyak tetapi dia tidak ingin mempublikasikannya melalui jurnal medis karena dia cukup yakin akan dihancurkan oleh rekan-rekannya. Maka dia memutuskan bekerja sama dengan penulis Flora Rheta Schreiber untuk menyusunnya menjadi novel yang bisa dibaca oleh orang awam dan menciptakan nama Sybil untuk melindungi privasi pasiennya. Lama sesudah novel ini tenar baru diketahui Sybil yang asli bernama Shirley Ardell Mason.

Setelah kisah Sybil, Dr. Cornelia diminta bantuannya untuk memberikan rekomendasi terkait satu pasien yang diduga berkepribadian multipel. Pasien itu adalah William Stanley Milligan atau yang akan lebih dikenal sebagai Billy Milligan. Billy merupakan tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan pada 3 orang perempuan di kampus Ohio State University pada tahun 1977. Pengacaranya melihat keanehan dalam tingkat Billy, meminta hakim untuk menjalankan pemeriksaan mental pada Billy.

Psikolog pertama yang menangani Billy langsung mencurigai Billy sebagai DID, kemudian meminta second opinion dari orang-orang yang sudah pernah menangani DID, antara lain Dr. Cornelia Wilbur. Billy Milligan adalah orang pertama yang dinyatakan tidak bersalah atas tindak kriminal yang dilakukan dengan alasan berkepribadian multipel. Kasus Billy Milligan menimbulkan kehebohan di seluruh dunia saat itu terutama di Amerika karena masih banyak orang yang tidak percaya dengan dengan diagnosis DID, mereka menganggap Billy Milligan adalah kriminil yang sangat pintar berakting.

Billy Milligan menghabiskan lebih dari 10 tahun dalam hidupnya di RS jiwa. Billy meninggal tahun 2014 karena kanker pada usia 59 tahun, sampai akhir hidupnya Billy tetap berkepribadian ganda, kepribadiannya tidak berhasil terfusi sempurna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline