Lihat ke Halaman Asli

Kecanduan Bermain Game Online terhadap Anak

Diperbarui: 12 Mei 2023   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahukah kalian? Saat wabah seperti sekarang ini bekerja tidak cuma jadi keperluan orang dewasa saja. Banyak beberapa anak sekolah dan siswa Sekolah Dasar yang memakai smartphone untuk proses belajar mengajarkan dengan online. Pasti tidak jadi permasalahan bila anak makin pintar dalam memakai smartphone, tetapi anak harus arif dalam memakainya.

Sama seperti yang kita kenali, permainan online sekarang ini sedang terkenal di kelompok beberapa anak atau remaja. Walaupun permainan online bawa imbas positif, tapi permainan online malah bawa banyak imbas negatif untuk anak dan remaja.Permainan online bisa jadi permasalahan dalam perubahan bahasa anak, sering jadi lawan dan rintangan untuk orangtua dan guru saat mendidik. Mengapa begitu? Karena permainan online bisa memunculkan ketagihan pada anak dan remaja, WHO memutuskan ketagihan permainan online sebagai salah satunya masalah psikis yang membuat anak jadi lebih pemarah.

Terdapatnya beragam sejumlah fitur yang memikat dan bisa dimainkan dimanapun di saat waktu luang, sebagai factor yang jadikan permainan online makin disukai oleh beberapa anak. Apa lagi di keadaan wabah semacam ini, yang sebagian besar kegiatan dilaksanakan di dalam rumah.

Tetapi, sayang ketagihan permainan online bisa jadi memperburuk kadaan dan perubahannya. Mereka akan condong malas bersekolah, bergaul sama orang lain bahkan juga dengan beberapa temannya. Saat bermain permainan online umumnya anak condong memakai bahasa yang kasar dalam pembicaraannya, ini bisa memengaruhi perubahan bahasa anak.

Jika anak berbicara dengan rekan sama usianya yang telah memandang bahasa kasar sebagai hal yang lumrah dalam berbicara, karena itu otomatis akan membuat watak anak dan akan memandang bahasa itu lumrah untuk diucap bila tidak jadi perhatian oleh orangtua.

Lalu, bagaimanakah cara yang bisa dilaksanakan oleh orangtua untuk menghambatnya?

Sudah pasti peranan orangtua dalam memantau anak sangat penting. Dengan ajak anak beraktivitas yang menggembirakan, dampingi saat anak bermain permainan online dan batasi waktu bermain sebagai cara yang akurat.
Menurut saya, kita sebagai angkatan penerus bangsa harus bisa memisah dan pilih yang mana baik dan tidak baik. Supaya tidak terperosok ke beberapa hal yang negatif. Telah semestinya kita sebagai masyarakat negara memakai bahasa Indonesia yang benar dan baik, karena bahasa Indonesia sebagai lambang penyatu bangsa.

Kecanduan Negatif Games Online
Kecanduan negatif saat bermain permainan game online ini dapat ada saat anak bermain terlalu berlebih atau sering. Dikutip lewat situs Kementerian Kesehatan, disebutkan jika ketagihan permainan online, mempunyai karena yang fatal.

Bisa terjadi masalah dalam otak yang menyebabkan sebuah keterikatan atau ketagihan. Seorang yang alami ketagihan itu, akan kehilangan fungsi-fungsi otaknya, yakni kekuatan untuk memfokuskan perhatian, berencana perlakuan, dan kekuatan untuk batasi.

Ibu dan Ayah, selainnya karena yang fatal di awas, supaya makin mengenali Kecanduan permainan online, mari kita ulas bersama Kecanduan permainan online dari segi negatifnya lebih dulu.

1. Resiko pada Kesehatan Mata Anak
Melihat monitor smartphone lama-lama pasti berpengaruh pada kesehatan mata sang Kecil. Kesehatan mata yang terusik ini dapat berbentuk kecapekan yang dirasakan mata, ada atau pertambahan minus pada mata, sampai masalah atau kerusakan di saraf mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline