Pilkada serentak sebentar lagi. Atmosfer persaingan makin terasa panas antar satu pasangan dengan pasangan lain untuk merebut hati rakyatnya di daerah masing-masing. Manuver politik pun sudah jauh-jauh hari dijalankan.
Jambi menjadi salah satu daerah yang menarik perhatian saya sebab dari kedua calon pasang Cagub dan Cawagub yang sudah ditetapkan KPU, ada dua calon yang masih muda, yakni Edi Purwanto sebagai Cawagub dari pasangannya Hasan Basri Agus, dan ZZ sebagai Cagub dari pasangannya FU. Keduanya muda dan ganteng, lho!
EP dan ZZ lahir di tahun yang sama, 1980. Itu artinya saat ini mereka berusia 35 tahun. Sebuah angka yang dibilang masih seumur jagung untuk bisa memimpin sebuah provinsi dengan luas wilayah 53.435 km₂ dan mengurusi masalah kesejahteraan dari dua juta jiwa lebih penduduknya. Belum lagi soal bencana yang kerap melanda provinsi sebelah timur Pulau Sumatera itu, apalagi kalau bukan kebakaran hutan yang massif terjadi, hingga saat ini. Rasa-rasanya kok mereka takkan mampu ya. Apalagi untuk ZZ yang sebelumnya berprofesi sebagai artis Ibukota. Dengan wajanya yang ganteng tersebut sepertinya hanya akan meninggalkan kantung panda yang besar saja kalau maju menjadi Pemimpin Jambi. Eits.. tapi jangan sentimen dulu. Itu tadi baru prasangka saya sebagai masyarakat yang hanya melihat aktivitas mereka dari layar kaca.
Baiklah, mari kita kupas mereka dari berbagai sumber.
Ketika saya mengetik nama EP, demikanlah yang tersaji: EP, lahir di daerah Batu Putih. Pria berkulit hitam manis ini lahir dari keluarga biasa saja. Bahkan bisa dibilang tak mampu. Ia dan keluarganya sempat diusir dari rumah mereka sendiri lantaran disita karena tak mampu membayar hutang sang Ayah yang hanya sebesar Rp150ribu.
Edi kecil pun sudah terbiasa mandiri untuk mengurusi kepentingannya. Hal ini tergambar ketika ia SMP, di mana itu dia sudah harus bekerja keras untuk bisa membiayai hidup dan sekolahnya. Setiap pagi jam 5 dia sudah bangun untuk memotong karet, kemudian pukul 6 pagi pulang ke rumah untuk siap-siap berangkat ke sekolah. Pulang sekolah dia harus mengurusi tanaman sayur-sayuran di kebun. Upayanya perlahan membuatnya bisa masuk kuliah, bahkan sampai S2.
Edi dewasa kemudian tumbuh menjadi pria dengan sifat entrepreneur yang terlatih dari pengalaman hidupnya yang rumasa dengan keadaan. Bisnis yang dia bangun bergerak dibidang percetakan digital dan advertising dengan nama CV. Madani Utama. Dari hasil bisnisnya itulah pada tahun 2013 dia mampu membangun rumah untuk orang tuanya. Rumah yang dia bangun dari hasil jerih payah dan kerja kerasnya selama ini.
Sementara karier politik Edi dimulainya saat ia kuliah. Ia menjadi kader HMI, organisasi mahasiswa yang kala itu sangat gaung sekali dalam diskursus soal keindonesiaan dan perjuangan untuk menggulingkan rezim Orba. Edi juga dikatakan pernah menjadi Ketum BEM saat di IAIN STS Jambi.
Pada tingkat perpolitikan nasional, Edi merapat ke PDID. Ia menjadi kader yang kemudian mendapuk beberapa posisi strategis di antaranya, menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi dan menjadi Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi.
Lalu bagaimana dengan ZZ? Dan inilah hasil pencarian mesin google saya:
ZZ barangkali adalah orang yang paling beruntung. Sebab ia lahir dari keluarga mapan, di mana Ayahnya adalah mantan Gubernur Jambi selama dua periode. Ia pun sempat mengeyam pendidikan di London, Inggris. Untuk penampilan, ZZ tak perlu diragukan. Ketampanannya tak terbantahkan lagi. Sejak wajah gantengnya wara-wiri di TV, saya memang sudah kepincut. Perempuan mana yang mengelak? Nyaris tak ada. Benar-benar perpaduan sempurna buka?