Lihat ke Halaman Asli

sandi praspa

pengagas industri agro terpadu - Industri 5F

Gula Sagu Manis

Diperbarui: 30 Januari 2025   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lustrasi Kebun Sagu : Sumber : Sagu5F 

Potensi Pengolahan Hutan Sagu 6,6 Juta Hektar Menjadi Gula Sagu

Indonesia memiliki 6,6 juta hektar hutan sagu yang belum termanfaatkan secara optimal, terutama di Papua, Maluku, dan Sulawesi. Dengan pemanfaatan sagu sebagai produk gula dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi tekanan pembukaan lahan baru, yang seringkali memicu deforestasi dan konflik lahan. Dengan mengolah sagu menjadi gula, Indonesia tidak hanya menghemat lahan tetapi juga memperkuat ketahanan pangan yakni produk gula berbasis sumber daya lokal. 

Mengapa Sagu Lebih Unggul daripada Tebu?

1. Efisiensi Lahan

   - Dimana Luas Hutan Sagu: 6,6 juta hektar hanya sebagian kecil yang sudah dimanfaatkan. 

   - Produktivitas Gula: Sagu berpotensi menghasilkan 20-25 ton pati/hektar/tahun*, setara dengan 10-12 ton gula/hektar, jauh lebih         tinggi daripada penghasil gula lainnya 5-8 ton gula/hektar/tahun.

2. Ramah Lingkungan 

   - Sagu tumbuh alami di lahan gambut dan rawa tanpa perlu pembabatan hutan baru. 

   - Budidaya sagu tidak memerlukan pupuk kimia intensif seperti tanaman penghasil gula lainnya. 

3. Mengurangi Deforestasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline