Lihat ke Halaman Asli

Sandi Herman

Akademisi

Dampak Perceraian Terhadap Anak dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Diperbarui: 22 Mei 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : YesDok

Mendengarkan kalimat perceraian kita langsung terbayang tentang perpisahan antara seorang ibu dan ayah, semua manusia pada dasarnya tidak ada yang memiliki kemauan untuk berpisah dari pasangannya. Perceraian sendiri terdiri dua macam dari bercerai mati dan bercerai hidup. 

Perpisahan yang disebabkan oleh ajal maka itu lah yang disebut sebagai bercerai mati sedang perceraian yang dikarenakan tidak sepaham antar pasangan maka itu disebut sebagai bercerai hidup.

Bagaimana dampak perceraian terhadap seorang anak yang di tinggalkan? Tentu hal ini yang menjadi suatu pertanyaan dibanyak kalangan. Secara umum tentulah akan berdampak terhadap mental seorang anak dan menggangu psikis anak tersebut yang menjadikan anak sebagai korban. 

Berikut ini dampak terhadap anak yang disebabkan perceraian dalam suatu rumah tangga ;

1. Anak menjadi pendiam dan tak mau berbicara.

Sikap pendiam yang ditonjolkan oleh anak bukan tanpa sebab dan alasan tent, dengan adanya perceraian dalam keluargannya, sehingga membuat mental anak terpukul dan mengakibatkan dia akan menjadi seorang yang pendiam. 

Perlu kita garis bawahi, bahwa sikap pendiam ini jangan pernah kita menganggap sebagai hal yang biasa, jika kita memliki pemikiran yang seperti itu maka mulai dari sekarang kita merubahnya.

Pendiam akibat perceraian dalam keluarga pada dasarnya anak menyimpan suatu dendam dalam dirinya seketika tidak tertampung maka akan berakibat fatal bagi anak itu sendiri. Nah, Bagai mana jika kita menemui kejadian yang sama dalam keluarga atau dilingkungan kita? Dan apa yang bisa kita lakukan? 

Kita bisa memberikan semangat melalui pendekatan secara hati ke hati agar mereka, agar merasa mendapat dukungun dan perhatian sehingga jika ini terus menerus kita terapkan maka merekan akan dikit demi sedikit akan terbuka terhadap kita selaku orang yang dia percayai tentunya. 

Selain itu, kita juga bisa melakukkan dengan cara yang kedua yakni dengan melakukan konsultasi kepada ahlinya, jika kita merasa apa yang telah kita lakukan tidak membuahkan hasil yaitu psikolog tentu menjadi solusinya. Hal ini perlu dana tapi dana yang kita keluarkan tidak seberapa bila dibandingkan dengan mental anak terganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline