Lihat ke Halaman Asli

Perlawanan Sisingamangaraja XII terhadap Belanda demi Menjaga Tradisi Batak

Diperbarui: 29 Juni 2024   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisingamangaraja XII

Siapa Sosok Sisingamangaraja XII

Patuan Besar Ompu Pulo Batu atau yang lebih dikenal dengan Sisingamangaraja XII merupakan pahlawan Indonesia yang berasal dari tanah batak Sumatera Utara.

Sisingamangaraja lahir pada Tahun 1849 di Bakkara, Tapanuli. Ia merupakan penerus ayahnya yaitu Sisingamangaraja XI yang wafat pada tahun 1849.

Nama si Singamangaraja itu sendiri memiliki arti yaitu "Raja Singa Agung" yang digunakan oleh dinasti keluarga Marga Sinambela.

Di tanah batak, beliau merupakan pemimpin agama Parmalim yang dianggap sebagai dewa dan titisan Batara Guru.

Anggapan tersebut diyakini masyarakat setempat karena beliau mempunyai kekuatan logika yakni kemampuan mengusir roh jahat dan dapat memanggil hujan turun.

Pada awalnya, beliau merupakan tokoh biasa di tanah batak tetapi pada saat koloni belanda datang ke Sumatera Utara, ia melakukan perlawanan karena merasa takut akan hilangnya tradisi batak yang sudah turun temurun dari nenek moyang.

Perlawanan Terhadap Koloni Belanda

Pada tahun 1878, Sisingamangaraja mengadakan upacara keagamaan sekaligus mengumpulkan orang batak dengan tujuan untuk melakukan perlawanan terhadap koloni Belanda.

Awal perlawanan beliau beserta pasukannya mengalami kekalahan yang bertempat di Bakal Batu, Tarutung.

Pada tahun 1883-1884 mereka dibantu oleh Aceh menyerang kembali koloni Belanda yang bertempat di Uluan dan Balige, serta Tangga Batu.

Namun, Belanda tidak tinggal diam, mereka menyiksa, membunuh, dan membakar rumah orang batak yang dicurigai pengikut Sisingamangaraja XII.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline