Lihat ke Halaman Asli

Widodo Judarwanto

TERVERIFIKASI

Penulis Kesehatan

Penanganan Kecemasan pada Anak dan Remaja

Diperbarui: 7 Mei 2024   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi- anak mengalami kecemasan di sekolah. (Pexels)

Sama seperti orang dewasa, anak-anak dan remaja terkadang merasa khawatir dan cemas. Kecemasan dan ketakutan adalah bagian normal dari masa kanak-kanak. Ketakutan adalah reaksi alami terhadap bahaya atau ancaman.

Kecemasan merupakan reaksi terhadap kemungkinan ancaman. Ketakutan dan kecemasan baru biasanya berumur pendek dan menunjukkan bahwa anak-anak sedang belajar memecahkan masalahnya sendiri. 

Orangtua dan pengasuh dapat membantu anak-anak belajar memahami dan mengatasi ketakutan dan kecemasan mereka.

Gangguan kecemasan cukup umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini menyerang sekitar 15% hingga 20% anak-anak dan remaja. Dan hampir 1 dari 3 remaja berusia antara 13 dan 18 tahun mengalami kecemasan. 

Ini juga lebih sering terjadi pada orang yang dianggap berjenis kelamin perempuan saat lahir. Hingga 1 dari 5 anak akan mengalami apa yang oleh penyedia layanan kesehatan dianggap sebagai gangguan kecemasan. 

Gangguan kecemasan pada masa kanak-kanak berbeda dengan ketakutan atau kecemasan normal karena gangguan ini melibatkan penghindaran yang lebih ekstrem, reaksi emosional yang lebih besar, atau berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. 

Anak-anak dengan gangguan kecemasan sering kali mengalami ledakan emosi seperti menangis atau mengamuk. Mereka mungkin juga menunjukkan banyak penghindaran. 

Mereka mungkin sering kali mencoba melarikan diri, bersembunyi, dan “waspada terhadap bahaya”. Selain itu, anak juga sering mengalami gejala-gejala pada tubuh seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, atau sulit tidur.

Terdapat beberapa penggolongan gangguan kecemasan pada anak:

Fobia spesifik (Specific phobias) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline