Penyakit tangan-kaki-dan-mulut (HFMD: Hand Foot Mouth Disease) atau Flu Singapura adalah infeksi virus yang saat ini sedang mewabah pada anak anak balita di seluruh negeri. Penyakit infeksi virus yang tampaknya ringan ini, ternyata sangat mengganggu dan meski jarang bisa beresiko komplikasi yang berat. Seperti infeksi virus lain pada umumnya, tanpa pengobatan khususpun akan sembuh sendiri setelah hari ke VI-VIII. Pengelolaan HMFD sering terjadi "overdiagnosis" dan "over treatment" yang hanya meningkatkan biaya pengobatan dan membuang waktu yang tidak perlu. Terdapat karakteristik khusus HMFD yang harus dipahami agar terhindar dari masalah ini. Selain itu pemahaman karakteristik HMD harus diutamakan agar tidak terjadi "over management" dan terjadi komplikasi berat meski jarang terjadi. Bila mengetahui karakterustik khusus HMFD maka gangguan kesulitan makan dan minum yang terjadi bisa dicegah.
HMFD yang sering diistlahkan masyarakat awam Flu Singapura adalah penyakit virus akut yang muncul sebagai erupsi vesikular di mulut, namun juga dapat menyerang tangan, kaki, bokong, dan/atau alat kelamin. Penyakit tangan-kaki-dan-mulut sering terjadi dan berpotensi fatal namun jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Coxsackievirus A tipe 16 (CVA16) adalah agen etiologi yang terlibat dalam sebagian besar kasus HFMD, namun penyakit ini juga dikaitkan dengan strain coxsackievirus A5, A7, A9, A10, B2, dan B5. Coxsackievirus A6 mungkin telah menjadi enterovirus yang paling umum dalam wabah musiman penyakit tangan-kaki-dan-mulut pada anak-anak di Perancis dan Finlandia. Enterovirus 71 (EV-71) telah menyebabkan wabah HFMD yang terkait dengan keterlibatan neurologis di wilayah Pasifik barat dan Asia Tenggara.b kelainan rongga mulut.
Karakteristik Khusus HMFD yang sering diabaikan dan harus diketahui
Dalam pengelolaan penyakit infeksi HMFD sering terjadi "wrong diagnosis" , "over management dan over treatment". Klinisi tidak jarang alami "over diagnosis" atau terkecoh, awalnya tanda dan gejala HMFD mirip penyakit cacar air dan alergi. Banyak ditemui penangaan kasus HMFD dengan "over management" atau melakukan pemeriksaan laboratorium sangat banyak dan lengkap padahal tidak perlu. Sering terjadi "over treatment" dengan memberi anti virus khusus dan imunomodulator khusus yang mahal padahal tidak berpengaruh secara klinis.
Untuk menghindari hal tersebut harus dikenali karakteristik khsus HMFD diantaranya adalah
- Infeksi ini akan lebih berat pada usia balita. Pada usia 5-10 tahun lebih ringan. Usia di atas 10 tahun jarang terkena kecuali pada individu yang mempunyai kekebalan tubuh buruk, seperti penderita kanker, malnutrisi dan sebagainya
- HMFD awalnya hampir mirip dengan cacar air atau alergi. Lesi mukosa ini dengan cepat berkembang menjadi vesikel (bintil kecil) yang terkikis dan dikelilingi oleh lingkaran kemerahan. Gangguan seperti ini juga dapat ditemukan di tangan, kaki, bokong, dan alat kelamin. Tetapi yang khas adalah lesi kemerahan di telapak tangan, telapak kaki dan mulut seperti sariawan kecil-kecil banyak. Bila ada tanda ini cacar air dan alergi bisa disingkirkan.
- Demam tinggi sekitar 38-39C dapat terjadi hanya pada hari I-II. Demam atau nyeri dapat diobati dengan obat antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen dosis standar. Penghilang rasa sakit atau Analgesia langsung juga dapat diterapkan pada rongga mulut melalui obat kumur atau semprotan. Pada kasus berat mungkin bisa dipertimbangkan pemberian IVIG dan milrinone telah menunjukkan beberapa kemanjuran dalam beberapa laporan
- Untuk mendiagnosis HMFD tidak perlu pemeriksaan laboratorium. Untuk mendiagnosis HMFD cukup dengan temuan klinis melalui anamnesa atau menggali riwayat penyakit secara benar dan pemeeriksaan fisik yang cermat. Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diperlukan kecuali pada penderita dengan komplikasi yang berat
- Tidak Perlu Rawat Inap di Rumah Sakit. Sebagian besar bahkan mungkin hampir semuanya tidak membutuhkan rawat inap karena sebagian besar gangguannya ringan. Tetapi seringkali orangtua ingin dirawat karena cemas dan panik karena gangguan kulitnya tampak parah karena tidak perah terjadi sebelumnya, anak sangat rewel tidak mau makan, demam tinggi namun hanya pada hari I-II. Bila gejala itu terjadi sebanarnya tidak indiksi utlak untuk dilakukan rawat inap, karena tidak memerlukan penanganan khusus di Rumah Sakit
- Tidak ada obat antivirus yang spesifik untuk terapi etiologi HFMD. Penelitian menunjukan bahwa tidak ada antibitika atau anti virus yang bermanfaat untuk penyembuhan HMFD. Sebaliknya, pengobatannya terutama hnya bersifat suportif dan simtomatik seperti obat demam, nutrisi yang baik, dan istirahat
- Kesulitan makan dan minum. Gangguan unik yang sering terjadi adalah gangguan makan atau minum karena rasa sakit dan perih akibat luka sariawan kecil yang banyak muncul di mulur. Pastikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Pemberi cairan dingin seperti es umumnya lebih direkomendasikan karena dapat mengurangi rasa perih di muut. Makanan dan minuman dingin tersebut diantaranya adalah bubur sumsum diberi es, es krim, susu dingin atau teh dingin yang disimpan dalam kulkas atau diberi es. Zat pedas atau asam dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena akan membuat luka sariwan di muut lebihperih atau lebih sakit. Pemberian cairan dengan infus atau idrasi intravena jarang diperlukan namun jika pasien mengalami dehidrasi sedang hingga berat atau jika rasa tidak nyaman menghalangi pemberian oral. Hal ini dilakukan bila terjadi muntah berlebihan, namun hal ini jarang terjadi.
- Komplikasi Berat Persarafan. HMFD umumnya manifestasi klinisnya ringan namun meski jarang terjadi bisa terjadi komplikasi serius. Komplikasi serius tersebut diantaranya adalah gangguan neurologis atau persarafan seperti meningitis aseptik (radang selaput otak), sindrom mirip polio, ensefalitis (infeksi otak), ensefalomielitis, ataksia serebelar akut, mielitis transversal akut, sindrom Guillain-Barr, sindrom opsomyoclonus, dan hipertensi intrakranial jinak. Komplikasi neurologis ini disebabkan oleh imunopatologi atau kerusakan materi abu-abu yang disebabkan oleh virus. Tampaknya ada hubungan yang kuat antara penyakit parah dan infeksi coxsackievirus A6 dan enterovirus -A71.
- Komplikasi kardiopulmoner (Jantung dan paru). Meski sangat jarang bisa terjadi komplikasi miokarditis (infeksi otot jantung), pneumonitis interstisial (infeksi paru), dan edema paru (cairan paru berlebihan).
- Tanda Prediksi Penyakit Berat. Tanda bahaya penyakit HMFD berat adalah gejala muntah, leukositosis (pemeriksaan laboratorium lekosit tinggi), dan tidak adanya sariawan sebagai faktor risiko prediktif untuk kasus HFMD EV-71 yang fatal selama epidemi di Singapura pada tahun 2000.
Karakteristik HMFD ini harus diketahui masyarakat awam dan tidak diabaikan klinisi agar tidak terjadi penanganan dan pengobatan yang berlebihan. Meski pada umumnya gejala dan tanda HMFD ringan tetapi tidak ada salah salahnya memahami karakteristik HMFD agar pencegahan komplikasi yang berat bisa diantisipasi sejak dini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H