Lihat ke Halaman Asli

Widodo Judarwanto

TERVERIFIKASI

Penulis Kesehatan

Alkisah di SMA Amburadul

Diperbarui: 13 November 2020   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diolah dari pexels.com

Alkisah di sekolah SMA Amburadul di Ibu kota, seorang guru wali kelas menobatkan si Abas sebagai juara umum di sekolahnya. Karena hampir semua nilai mata pelajarannya mendapat A, meski ada 1 pelajaran olahhraga nilainya C. 

Maklum, Si Abas sering tidak pernah bisa mengikuti penilaian praktek lapangan mata pelajaran olahraga karena selama ini selalu kebetulan sibuk ke Balai Kota bahkan ke luar negeri. Si Abas harus banyak menerima banyak penghargaan nasional dan internasional dalam berbagai lomba dan prestasi luar biasa yang diraihnya.

Kisah menjadi lebih seru, ketika dalam beberapa minggu ke depan si Abas menjadi calon terkuat dalam pemilihan ketua OSIS di sekolahnya. Para orangtua yang bernafsu anaknya yang juga ingin merebut ketua OSIS jadi panik. Karena diyakini sulit mengalahkan kepopulerannya dan kepintaran calon kuat si Abas. 

Akhirnya orangtua si Abis yang pensiunan direktur sebuah bank Asing itupun semakin panik. Mendadak sang Ibu punya ide membuat lomba kecil kecila di sekolah. Lomba makan kerupuk !?!?!!

Bagaimanapun caranya Si Abis, Abus, dan Abes teman di kelas lain harus jadi juara 1, 2, dan 3 dalam lomba makan kerupuk itu. Sebagai mantan Direktur Bank Asing tak sulit mengatur juri makan kerupuk. Meskipun jurinya seorang guru besar di sekolah SMA Aburadul itu. Apalagi Ayah Sang Ibu adalah mantan pejabat Camat di jaman dia masih kecil. Dalam waktu singkat dengan penilaian ilmiah yang sangat canggih diumumkan bahwa pemenang juara makan kerupuk itu adalah Abis, Abus dan Abes.  Dengan bangganya si Ibu buru-buru melangkah cepat sambil membawa piala juara makan kerupuk itu untuk ditaruh di depan podium tempat kampanye pemilihan ketua OSIS sekolah itu. 

Melihat itu kontan saja semua guru dan seluruh murid sekolah tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata. Uniknya orangtua si Abis tersenyum bangga mendengar tertawaan itu. 

Akhir cerita dapat ditebak siapa yang menjadi ketua OSIS yang baru di SMA amburadul itu.

Yang menarik dan menjadi pertanyaan besar para murid dan guru di sekolah tersebut adalah mengapa SMA hebat tersebut diberi nama SMA Amburadul? Usut punya usut, dari cerita yang beredar dari mulut ke mulut ternyata pemberi nama sekolah itu mengalami buta warna. Sulit membedakan warna hitam dan putih. Ketika wartawan menanyakan  kebenaran isu masalah buta warna kepada Kepala sekolah SMA Amburadul. Dengan santai, menjawab, "Ngga papa , mas buta warna, daripada buta hati . ? Lhaaa , . . . . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline