Buronan BLBI Samadikun (tengah). Kompas.com/ KRISTIANTO PURNOMO
Penangkapan buronan BLBI Samadikun masih sangat misterius dan aneh. Dengan mudahnya Samadikun yang terkenl licin dan licik itu tertangkap padahal sudah belasan tahun sulit dilacak. Baru kali ini dengan mudahnya Otoritas pemerintahan Tiongkok menangkap Samadikun dan mengembalikan ke Indonesia.
Selama ini Tiongkok dikenal sangat tertutup dan sulit melunak dalam masalah penangkapan Samadikun. Bila tidak ada perjanjian timbal balik secara khusus pemerintah Cina tentunya tidak semulus sekarang. Banyak keanehan mengapa demikian mudahnya Samadikun kembali ke Indonesia.
Keganjilan ini terbukti bukan hanya demikian mudahnya Samadikun tertangkap. Tetapi beberapa minggu sebelumnya JK sudah memberi sinyal penangkapan Samadikun dikatakan hanya tinggal menunggu waktu.
Keganjilan semakin kentara ketika semua pejabat yang berwenang seperti Jaksa Agung, Kepala BIN dan Kepala Dewan Informasi Strategis BIN Drajat Wiboeo berbeda pendapat dan terkesan menyembunyikan kronologis lengkap dalam tertangkapnya Samadikun.
Menurut versi BIN cerita penangkapannya yang melakukan adalah pemerintah Tiongkok, Samadikun tertangkap berkat bantuan intelijen Tiongkok dan ditangkap langsung oleh kepolisian otoritas pemerintah Tiongkok.
Hal ini dikuatkan pendapat Drajat Wibowo bekas elit parpol PAN yang sebelumnya sangat kritis terhadap Jokowi saat ini berbalik merapat ke pemerintah Jokowi sehingga mendapat jabatan sebagai Ketua Dewan informasi Strategis BIN. Dengan tegas Drajat yang bisa dikatakan mewakili BIN mengatakan bahwa Samadikun ditangkap oleh otoritas Tiongkok bukan oleh tim pemburu Indonesia.
Karena dia menegaskan tidak mungkin menangkap buronan dilakukan oleh tim pemburu buronan Indonesia. menurut versi BIN sang Taipan berencana menonton Formula 1 Shanghai, pada 17 April lalu. Selesai menonton, otoritas intelijen Tiongkok segera menangkap Samadikun. Mungkin juga Samadikun hendak menonton aksi Rio Haryanto pada F1 Shanghai.
Tetapi informasi itu berbalik seratus delapan puluh derajat ketika menurut Jaksa Agung HM Prasetyo berbeda lagi. Prasetyo membantah adanya kabar yang memberitakan buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono telah menyerahkan diri ke Badan Intelijen Negara (BIN) di China.
Menurut Prasetyo yang dihubungi lewat telepon seperti yang dilansir Sindo, Samadikun bukan menyerahkan diri tapi ditangkap oleh tim pemburu koruptor Indonesia yang bekerja sama dengan Interpol untuk segera dibawa kembali ke Indonesia.
Keanehan juga terjadi karena buron kasus BLBI terkenal sangat licin dan licik. Pengusaha bernama asli Ho Sioe Kun itu kabur sebelum dijatuhi vonis dalam kasus BLBI. Samadikun sukses mengelabui aparat hukum.