Lihat ke Halaman Asli

Widodo Judarwanto

TERVERIFIKASI

Penulis Kesehatan

Kenali Baby Sitter Yang Culik Anak

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ina Asriyana, pembantu rumah tangga yang menculik bayi anak majikan, akhirnya ditangkap aparat kepolisian. Ina mengaku membawa kabur bayi cantik yang masih berusia enam bulan itu karena kasihan jika ditinggal sendirian di rumah. Selain itu, Ina ingin merawatnya sebab anak dia sudah meninggal. Ina dijerat pasal 83 UU no 23 tentang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Bayi yang bernama lengkap Cheryl Audrey Jacqueline itu akhirnya selamat setelah diantar ke Polsek Cakung, Jakarta Timur, oleh penambal ban bernama Rahmat.

Pencurian dan penculikan anak masih tetap marak. Bayi atau anak yang tidak berdaya itu akan bernasib tragis ketika terjadi kelengahan orang tua dalam melindungi anaknya. Anak Indonesia tampaknya harus semakin menjadi perhatian ketika tumbuh di alam Indonesia yang semakin keras dan kejam ini. Anak yang tidak berdaya itu harus mendapat perlindungan dari setiap orangtua atau manusia dewasa dari segala ancaman yang mengintainya setiap saat.

Di Jakarta menurut data yang dikeluarkanPolda Metro Jaya motif penculikan umumnya didominasi oleh masalah keluarga dan ekonomi. Pada tahun 2009 jumlah kasus penculikan sebanyak 77 kasus dan 53 kasus di antaranya sudah terungkap. Sedangkan tahun 2010 terdapat 22 kasus, 18 di antaranya sudah terungkap. Kasus penculikan terbanyak, terjadi di wilayah Jakarta Timur..

Sejumlah lokasi atau tempat yang biasa dijadikan anak-anak untuk bermain harus diwaspadai. Seperti di sekolahan, lingkungan tempat tinggal, dan tempat bermain lainnya. Khususnya kepada para orangtua, sebaiknya mereka harus tahu betul siapa yang menjemput anaknya. Para orangtua juga harus mengingatkan anaknya untuk tidak bergaul kepada orang yang belum dikenalnya. Anak diberitahu modus dan trik para penculik seperti menipu disuruh orangtua karena sedang mengalami kecelakaan, bujukan dengan pemberian barang atau makanan yang menarik dan sebagainya

Berbagai modus dan motif penculikan anak lainnya di Indonesia secara khusus adalah perdagangan anak, merampas perhiasan, mempekerjakan anak sebagai pengemis, pengambilan organ tubuh dan berbagai motif jahat lainnya. Kasus penculikan anak itu seringkali dilakukan orang terdekat seperti pembantu atau baby sitter.

Di jaman modern ini kebutuhan pembantu dan baby sitter semakin bertambah mengingat para ibu sebagian besar mulai bekerja. Seringkali sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pembantu dan baby sitter. Dalam keadaan seperti ini peluang terjadinya kekerasan atau perlindungan anak lebih beresiko terjadi karena ketidak beradaan orang tua. Sehingga orang tua harus lebih berhati-hati dalam memilih pembantu atau baby sitter dalam merawat anak.

Pencegahan penculikan terhadap anak harus segera dilakukan agar anak terhindar dari ancaman itu. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan seleksi ketat saat penerimaan pembantu dan baby sitter. Tidak mudah uuntuk mencari seorang pembantu yang jujur, baik dan rajin bekerja bila hanya dalam perkenalan sepintas. Lebih baik lagi dan dianjurkan tenaga baby sitter itu atas rekomendasi teman atau saudara yang pernah memakainya..

Saat menerima tenaga pembantu dan baby sitter harus mempunyai identitas lengkap melalui KTP dan alamat rumahnya. Jangan terlalu mudah percaya tentang identitas. Gali dengan baik dan lengkap segala informasi yang diberikan. Kalau perlu melakukan konfrmasi lebih cermat untuk memastikan keaslian identitasnya. Pilih penyalur pembantu dan baby sitter yang terpercaya.

Saat pemilihan pembantu atau baby sitter sebaiknya anak dilibatkan secara langsung. Sebagian anak mempunyai perasaan dan feeling yang tidak terduga dalam menilai seseorang. Biarkan anak digendong atau diajak sendiri oleh calon pembantu atau baby sitter tersebut. Bila orang baru tersebut sangat baik tetapi anak tidak mau, menangis atau todak nyaman sebaiknya sikap anak tersebut dapat dijadikan pertimbangan. Banyak kasus dan cerita saat orangtua memaksa mengambil baby sitter tetapi anak menangis, menolak dan melawan dalam belakangan hari terjadi peristiwa yang tidak diharapkan terjadi di belakang hari.

Bila terdapat pembantu atau baby sitter baru yang masih belum bisa dipercaya sebaiknya jangan meninggalkan anak sendiri bersamanya. Kalau memang terdesak bila ditinggal titipkan juga ke tetangga atau satpam di lingkungan rumah untuk ikut mengawasi. Bila masih belum terlalu dipercaya saat meninggalkan anak sendiri di rumah , harus sering memonitor kegiatan pembantu atau baby sitter setiap waktu sesering mungkin.

Ternyata bukan hanya pembantu baru atau baby sitter baru yang beresiko berbuat tidak baik. Pembantu lama atau baby sitter lamapun harus diperhatikan bila terdapat perubahan drastis dalam kehidupannya. Misalnya, bila mereka sudah berteman dan berpacaran dengan seseorang yang mencurigakan. Perubahan drastis kehidupan pembantu dan baby sitter yang harus diwaspadai saat mereka membutuhkan uang dalam jumlah banyak segera demi untuk melunasi hutang atau keperluan keluarga yang menjadi tanggungannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline