Lihat ke Halaman Asli

Widodo Judarwanto

TERVERIFIKASI

Penulis Kesehatan

SBY Perfeksionis, Peragu atau Sangat Cermat ?

Diperbarui: 4 April 2017   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selama ini karakter kepribadian SBY yang terlanjur ditasbihkan masyarakat adalah peragu, lamban, sangat cermat dan banyak pertimbangan. Sebagai seorang pemimpin terkadang hal yang sangat terukur dan kecermatan tinggi sangat dibutuhkan untuk mencegah dampak buruk setiap ide, gagasan dan pekerjaan yang besar dan berskala luas. Karena setiap ide besar selalu disertai resiko dan dampak kegagalan yang besar bagi rakyatnya. Namun justru hal ini dianggap suatu kelemahan oleh yang dapat dijadikan senjata oleh lawan politiknya. Sikap kehati-hatian dan penuh perhitungan itu apakah hal positif atau halk negatif tergantung dari sisi mana seseorang memandangnya. Dari berbagai tampilan itu apakah SBY seorang perfeksionis, peragu atau sangat cermat dan hati-hati ?

Perfeksionisme adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna, mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun non-materi. Perfeksionis adalah orang yang memiliki pandangan perfeksionisme.

Dalam bentuk ekstrim atau suatu penyakit, perfeksionisme dapat menyebabkan seseorang memiliki perhatian berlebih terhadap detil suatu hal dan bersifat obsesif-kompulsif , sensitif terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikir sempit dan suka menunda. Hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam hal apapun. Orang yang potensial namun perfeksionis akan terhambat kemampuannya. Hasrat menciptakan produk, ide atau gagasan terbaik adalah hal yang perlu, namun seorang perfeksionis akan menemukan banyak rintangan yang sama sekali tidak perlu.

Masalah bagi orang perfeksionis adalah tindakannya yang cenderung suka menunda-nunda dan akhirnya capek sendiri. Obsesinya akan kesempurnaan menjadi beban pikiran dan meletihkan perasaannya. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan ide dan pekerjaannya. Orang seperti ini cenderung berpikir berlebihan, seandainya dulu saya begini atau begitu.

Orang perfeksionis memandang segala sesuatu harus sempurna jadi tidak bisa ada sedikit kekurangan, kejelekan atau kesalahan. Hal negatif orang perfeksionis kadang melihat orang lain dari sisi negatif dan sering tidak sesuai dengan keinginannya. Padahal tidak semua yang ada dipikiran orang perfeksionis juga terpikirkan oleh orang lain. Tidak jarang orang perfeksionis menuntut orang lain jadi lebih baik tanpa sadar dirinya juga harus memperbaiki diri.

Orang perfeksionis cenderung egois, semua hal harus sesuai keinginan atau imajinasinya tanpa mau ngerti kondisi orang lain. Serta sering menuntut orang lain untuk mengikuti apa yang diinginkan. Terlalu detail bahkan hal-hal kecil pun bisa jadi hal besar bagi orang perfeksionis sehingga sulit toleransi ke orang lain.

Sisi positif dari orang perfeksionis adalah lebih teliti dan penuh perhitungan sehingga pekerjaan yang dihasilkan lebih sempurna dibandingkan orang tidak perfeksionis. Orang perfeksionis takut akan kegagalan, sehingga total dalam bekerja sehingga merupakan pekerja keras. Selain itu orang perfeksionis merupakan orang kreatif dan berpikir taktis.

Perfeksionis adalah pribadi yang sangat kritis pada dirinya sendiri. Mereka tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah dilakukannya. Perfeksionisme membuat seseorang memiliki keengganan untuk meminta bantuan orang lain ketika menghadapi masalah. Hal ini terkadang membuatnya makin tertekan, sementara masalah tidak kunjung selesai dan bertambah rumit.

Pribadi, seseorang yang perfeksionis  sering menyakitkan orang-orang yang dekat dan membantu dirinya, karena biasanya mereka cendrung pemarah kepada lingkungan terdekat. Namun tidak setiap perfeksionis demikian. Bila seorang perfeksionis adalah seorang bijaksana maka pengendalian dirinya yang tinggi dapat mencegah hal negatif tersebut.

Perfeksionisme adalah kebaikan yang harus dipuji. Tetapi di luar batas tertentu, hal itu bisa menjadi kendala dalam berprestasi.

Kadang seseorang memang harus ingin menjadi sempurna dalam banyak aspek kehidupan. Adalah hal alami menjadi perfeksionis dalam hal – hal yang paling penting, seperti pekerjaan dan karier.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline