InspirasiPlus, Bengkulu - Tauge, si kecil yang segar dan renyah, sering menjadi favorit di meja makan banyak orang. Bahan makanan yang diolah dari biji kacang hijau atau kacang kedelai yang dikecambahkan ini memiliki banyak penggemar karena rasanya yang nikmat dan kandungannya yang kaya akan nutrisi.
Tauge mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, gula, kalsium, zat besi, dan berbagai vitamin lainnya yang baik untuk kesehatan. Selain itu, konsumsi tauge diklaim mampu meningkatkan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan membuat kita kenyang lebih lama.
Baca Juga: Menghadapi Tragedi Kematian Binaragawan Justy Vicky, PBFI Bali Rancang Pelatihan bagi Pengawas .
Namun, tahukah Anda bahwa tauge juga bisa membawa petaka bagi kesehatan jika tidak dikonsumsi dengan benar? Sayangnya, banyak orang yang belum menyadari bahaya tersembunyi yang mungkin muncul jika tauge dikonsumsi dengan cara yang tidak tepat.
Salah satu hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi tauge adalah cara penyajiannya. Banyak orang menyukai tauge mentah sebagai pelengkap dalam berbagai hidangan seperti soto, nasi goreng, atau rawon. Namun, memakan tauge mentah bisa menjadi sumber keracunan makanan. Dilansir dari indiatimes, tauge mentah sering terkontaminasi dengan bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella.
Jangan Ketinggalan Konten Menarik Lainnya: Kelebihan Opera Mni VPN, Bukan Sembarang Browser.
Kondisi hangat dan lembab saat proses perkecambahan biji kacang atau kedelai dapat menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri ini. Gejala keracunan makanan seperti diare, kram perut, dan muntah biasanya muncul setelah 12-72 jam makan tauge.
Meskipun jarang berakibat fatal, gejala ini dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain itu, mengonsumsi tauge saat perut kosong di pagi hari juga tidak disarankan. Biji tauge diketahui memiliki manfaat untuk masalah pencernaan, namun jika dikonsumsi saat perut kosong, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan seperti E. coli dan salmonella, seperti yang dilansir dari krishijagran.
Baca Juga: Pengalaman Menjadi Agen Brilink dan Pendapatan yang Bisa Didapatkan Setiap Bulannya.