Lihat ke Halaman Asli

Sandi Saputra

Tenang saja, aku hanya belajar.

Ibu Pertiwi, Maafkan Aku, Ya

Diperbarui: 25 September 2019   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aku memang jauh dari ibu. Tapi ibu, aku tidak pernah lupa akan mu.
Ibu, aku ini anak mu. Teman-teman ku sedang berjuan untuk saudara-saudaraku.
Maafkan aku ibu, yang jauh ini. Tidak bisa berusara ke pada buaya Senayan yang mengerikan, buta, tuli tapi bringas seperti pembunuh bayaran.

Wahai para gembel, wahai para tunawisma, pekerja, mahasiwa, penganguran.
Ibu kita sedang sakit keras, sekarat, hampir tak bernyawa
Ulahnya adalah mereka yang bermewah di singgasana di sana
Wahai para pejuang demokrasi,
Bangkitlah saudara
Aku, kami di yang jauh ini selalu bersama kalian, kami bersuara melalui kata dan data.

Sakit nian rasanya, kawan
Sakit nian rasanya ibu,

Kawan, asap itu, air itu, tongkat itu atau bahkan tima panas itu.
Mereka bergaya seperti koboi,
Tapi ibu, mohon katakan pada pak Presiden, tuan-tuan DPR, bilang ibu, bahwa kami ini adalah anak mu. Anak kandungmu.
Jangalah kami ditebas, dilibas, diinjak, dipukul, dihalau
Ibu, aku rindu....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline