Lihat ke Halaman Asli

Tony Abbott dan Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Australia memiliki Perdana Menteri yaitu Tony Abbott, yang memenangi pemilihan di Majelis Rendah. Terpilihnya Abbott sebagai Perdana Menteri Australia kali ini harus kita cermati betul-betul. Mengapa? Karena Abbott mempunyai perhatian khusus terhadap pencari suaka yang akan datang ke Australia. Abbott berencana  untuk memperketat pencari suaka yang akan datang ke Australia, bahkan dia berencana untuk menghentikan pencari suaka masuk ke Australia.

Sebagian besar pencari suaka tersebut melalui Indonesia sebelum masuk ke Australia. Para pencari suaka tidak dapat langsung masuk ke Australia yang pada akhirnya memilih Indonesia sebagai tempat ke persinggahan mereka. Hal ini tentu saja menjadi beban bagi pemerintah kita karena kita harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup mereka selama pencari suaka tersebut berada di dalam wilayah kedaulatan kita.

Kita akan berada dalam posisi dilematis jika PM Abbott benar-benar akan melaksanakan kebijakan itu. Pada satu sisi kita tidak bisa terus menerus menampung para pencari suaka akan tetapi kita tidak juga tidak dapat memulangkan pencari suaka tersebut kembali ke negara asal jika pemerintah Australia menolaknya.

Kebijakan "anti-suaka" harus diperhatikan dengan seksama oleh Pemerintah Australia. Pemerintah Australia sendiri menyatakan bahwa pencari suaka yag telah ada akan diperiksa secara seksama validitasnya, apakah mereka benar-benar mencari suaka bukan hanya berimigrasi untuk kehidupan yang lebih baik. Bagaimanapun juga kebijakan mengenai suaka ini tidak hanya akan memiliki implikasi kepada wilayah Australia tetapi juga kepada wilayah Asia, khususnya Indonesia.

Jika Australia benar-benar melaksanakan kebijakan ini mungkin ada baiknya bagi Indonesia menggunakan pengaruh mereka di kawasan Pasifik untuk membuat Australia kembali memikirkan kebijakan mereka tersebut. Tidak hanya demi indonesia tetapi demi kemanusiaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline