Lihat ke Halaman Asli

Mempertanyakan Tujuan Operator Telekomunikasi Melakukan Hard Cluster

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ditujukan untuk: Para Juru Bicara Operator Telekomunikasi yang melakukan hard cluster. Alasan hard cluster yang saya baca di media adalah: 1. menilai perkembangan suatu cluster 2. menjaga persaingan antar dealer cluster untuk operator yang sama 3. menjaga ketersediaan stok untuk para pelanggan di wilayahnya. Mungkin 3 poin diatas yang menjadi fokus utama saja.  Apakah tanpa hard cluster 3 poin diatas tidak bisa dicapai? Apakah tidak ada cara lain supaya mencapai 3 poin diatas tanpa melakukan hard cluster? 1.  Poin pertama, jika utk menilai perkambangan wilayah, silakan tetap nilai, tetapi pedagang jangan dibatasi, penjualan tetap bebas, tidak ada hukuman / limit. Bukannya operator sudah bisa menilai "cluster" itu bagaimana perkembangannya, ya sudah tercapai tujuannya, alasan memberi hukuman dan limit berguna untuk? 2. Poin kedua utk menjaga supaya sesama AD (Authorized Dealer)  tidak bersaing. Utk hal ini cukup terapkan cluster chip penjual, jika keluar cluster, chip tidak bisa transaksi, bukannya itu sudah cukup? Kenapa harus membatasi free selling dan limit lagi? 3. Poin ketiga, menjaga ketersediaan pasokan stok di suatu wilayah. Ini poin yang saya baca di media oleh salah satu direktur telekomunikasi yang melakukan hard cluster. Dengan melakukan hard cluster, operator malahan menentang poin ini. Alasannya karena dengan hard cluster suatu wilayah hanya di supply oleh 1 dealer, sehingga hampir semua AD arogan, semena-mena, dan servis menjadi lebih jelek. Dan jika AD itu libur dgn alasan apapun, pasokan stok bukannya terputus? Penjual dan pembeli harus bagaimana? Apakah operator bisa menjamin layanan AD terhadap para pembeli / pengecer memuaskan? Jika operator hanya melakukan cluster lokasi chip penjual saja, setiap pelosok akan di supply dengan stok manapun, dengan harga dari range berapapun, semakin banyak sumber, pembeli memiliki semakin banyak hak untuk memilih, dan kesempatan membeli kepada siapa saja yang servis lebih baik, bukannya itu mendukung ketersediaan stok seluruh wilayah dan kepuasan pelanggan operator sendiri? Oleh karena itu, cluster lokasi chip penjual lebih mendukung poin 3 dibanding hard cluster. Kesimpulannya adalah dengan cluster biasa saja cukup untuk mencapai 3 poin diatas, tidak perlu sampai hard cluster. Jika ada operator yang merasa kesimpulannya salah, silakan comment atau klarifikasi disertai alasannya. Jika menurut operator kesimpulan diatas memang salah,  coba jelaskan jalur penjualan melalui BANK, SuperMarket, dan jalur Electronic lainnya, di mana letak perbedaannya dengan penjualan para pedagang pulsa saat ini terutama server? Dimana letak kelebihan BANK, supermarket itu  mendukung 3 poin diatas? Atau tujuan operator bukan 3 poin diatas? Jika operator yang melakukan hard cluster, bisa menjelaskan mutlaknya mereka melakukan itu, dan alasannya bisa diterima, saya rasa para pedagang pulsa (terutama server) siap menerima hard cluster ini. Alasan mutlak tanpa hard cluster maka suatu tujuan tidak bisa dicapai, silakan sampaikan disini. Tentu saja jika para pimpinan operator ingin mendengarkan para pengecer / pengguna / pemakai produk nya, maka mereka pasti ada klarifikasi / alasan mutlak yang jelas untuk tindakan mereka ini. Jika tidak ingin mendengarkan, bagaimanapun tidak akan ada perubahan. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline