Lihat ke Halaman Asli

Sanders AzaryaLim

Profesi saya sekarang adalah sebagai pelajar di sekolah

Review Film Imperfect

Diperbarui: 3 Juni 2024   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya akan mereview film Imperfect. Jadi sipnosisnya, suatu hari, ada 2 bersaudara yang hidup bersama mamanya. Anak pertama yang bernama Rara, dan adiknya yang bernama Lulu. 2 bersaudara ini berbeda nasipnya. Rara, yang fisiknya bisa dibilang “Gendut”, dan Lulu yang fisiknya normal. Maka, Rara pun selalu dibandingkan-bandingkan dengan adiknya Lulu karena fisiknya yang gendut. Mamanya sendiri pun juga suka menyuruh Rara untuk diet, dan mengganggap Lulu sebagai anak kesayangannya. Singkat cerita, Rara pun melakukan proses diet, sehingga suatu ketika, Ia terpandang cantik oleh teman-teman kantornya. Tetapi, ketika Rara yang fisiknya bisa dibilang normal dan terpandang cantik, sikapnya jauh berbeda dari sebelum Ia yang fisiknya gendut. 

Sikapnya menjadi egois dan sangat-sangat insecure. Dari film ini, banyak sekali yang membuat film ini menyenangkan untuk ditonton, yang dimana ada adegan senang maupun adegan sedih. Selain itu, film ini juga baik untuk ditonton oleh semua umur, karena tidak ada gambar-gambar maupun kata-kata yang tidak baik untuk anak-anak. Film ini juga memberikan banyak motivasi bagi penonton, yaitu kita tidak boleh memandang fisik orang lain, bahkan dengan saudara sendiri. Walaupun kurus ataupun gendut, kita tetap harus saling menghargai satu sama lain. Maka dari itu, film ini menyenangkan dan layak untuk ditonton. 

Kelebihannya adalah film ini memberikan motivasi bagi kita sebagai penonton, bahwa masing-masing dari kita tidak boleh mengejek penampilan fisik seseorang atau body shaming. Selain motivasi, yang bagus dari film ini adalah adanya adegan senang maupun sedih, sehingga ketika kita menonton film ini, pasti ada perasaan yang campur aduk, kadang ketawa, tiba-tiba sedih ataupun terharu. Sedangkan kekurangannya bagi saya tidak ada, karena menurut saya film ini bagus dan saya juga baru pertama kali menontonnya , ternyata bagus. Amanat dari film ini adalah bahwa masing-masing dari kita tidak boleh memandang fisik satu sama lain atau body shaming. Kita harus bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada masing-masing dari kita. 

Apalagi di luar sana, ada orang yang cacat atau tubuhnya yang tidak sempurna, sehingga kita yang masih sehat dengan tubuh yang sempurna patut bersyukur. Selain itu juga, ketika kita mengubah penampilan kita menjadi lebih baik, janganlah sikap kita juga berubah. Seperti di film, Rara yang telah berubah menjadi yang terpandang cantik, justru sikapnya berubah menjadi egois, sombong, dan sebagainya. Penampilan boleh berubah, tapi sikap tetaplah dipertahankan menjadi lebih baik, bahkan dari yang sebelumnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa film Imperfect ini baik untuk ditonton oleh semua umur. Film ini memberikan motivasi bagi penonton, yaitu tidak boleh memandang fisik satu sama lain apalagi dengan saudara sendiri. Selain itu, penampilan boleh berubah, tapi sikap tetap dipertahankan menjadi lebih baik. Film ini memberikan adegan senang atau ketawa, dan sedih, sehingga membuat perasaan para penonton campur aduk, kadang senang/ketawa, maupun sedih. Maka, film ini menjadi salah satu rekomendasi teman-teman yang suka dengan genre drama maupun komedi, karena adanya adegan senang dan sedih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline