Lihat ke Halaman Asli

Berani Berkomitmen

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu hari saya pergi ke toko pakaian yang lumayan besar (bukan mall sih) ... saya tak bermaksud belanja, hanya mengantar teman yang saat itu ingin membeli pakaian jenis tertentu. Sudah lama tidak memasuki tempat seperti ini -- karena tidak ada uang ... bisa jadi, tapi yang jelas waktu dan keinginan seperti kejar-kejaran untuk hal yang lainnya. Pilih-pilih baju, geser sana geser sini, ambil dikembalikan lagi, pilah pilah deretan hanger yang tergantung baju dengan puluhan warna ... bingung mau pilih mana?

Wow, ramai juga pikirku ... banyak orang berdatangan dan aktivitas mereka sama, entahlah bagaimana dengan hasilnya apakah mereka mendapatkan yang mereka suka atau hanya sekadar melihat-lihat dan survey terlebih dulu ... (baca: menunggu gajian tiba) ... hehe. Tiba-tiba seorang ibu bertanya padaku:

Ibu: "Mbak, ini harganya berapa ya? Saya tidak kelihatan angkanya, kecil sekali."

Saya: "Oh, ini harganya Rp 56.000,- bu."

Ibu: "Kalau yang ini berapa, mbak?" sambil menyodorkan baju bermotif lain."

Saya: "Rp 35.ooo,- bu."

Ibu: "Bagus yang mana ya, mbak?"

(waduh, ini baju model ibu-ibu ... saya bingung pilih yang mana -- saya belum jadi ibu-ibu. Akhirnya, karena saya suka warna hijau, ya saya bilang bagus yang hijau).

Tengok sana tengok sini, orang begitu antusiasnya mencari baju dan mencoba-coba ... oiya, kan mau Lebaran, pantas saja! Walau masih sebulan, tapi orang-orang sudah mulai mencari baju. Saya jadi ingat waktu SD dulu ... saya sering melihat tetangga-tetangga yang sebaya dengan saya yang merasa tidak sabar untuk memakai baju baru -- padahal Lebaran masih beberapa waktu lagi :) Sudah membudaya bahwa Lebaran identik dengan baju baru, sepatu baru, dan beberapa hal lain yang cenderung menjadi ciri khas saat Lebaran.

Setelah merasa menthok dan ternyata pakaian yang diharapkan tidak ditemukan, teman saya menyerah dan tidak membeli apa-apa. Wah, saya pikir ini adalah hal baik yang harus ditiru ... karena biasanya orang kalau mau membeli sesuatu (meski sudah dari rumah direncanakan), begitu sampai di toko/mall bisa saja menjadi berubah:

1. Membeli sesuatu di luar yang direncanakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline