Salah satu yang bikin saya kangen untuk selalu balik lagi ke Gorontalo adalah makanan khasnya yang biasa disebut dengan Ila bullo. Sejak pertama kenalan saya langsung jatuh cinta pada makanan khas ini.
Hari ini tepat sudah kali ke 4 saya sowan ke Gorontalo, dan setiap kali datang saya selalu makan ila bullo sebagai menu santap malamnya, persis seperti yang baru saya lakukan beberapa menit yang lalu, padahal ila bullo ini jahat banget lho sebab full lemak dan kolesterol, hehehe...
Ila bullo terbuat dari jerohan dan lemak ayam yang di masak dengan adonan sagu dan kelapa. Adonan ini di bungkus dengan daun pisang lalu dikukus sampae matang. Setelah matang nggak langsung disajikan karena sesaat sebelum di sajikan maka ila bullo ini dibakar dulu persis seperti membakar sate.
Saat pertama saya berkenalan dengan ila bullo maka saya dengan mudah menyantap 3 bungkus sekali makan dan efeknya kepala langsung terasa berat ndan pusing ggak lama setelah usai bersantap. Trus besok pagi ketika bangun tidur efeknya masih terasa kepala ini rasanya seperti di tindih batu besar, hehheehe dan saya kapok makan ila bullo, saya rasa ila bullo ini lebih jahat dari sate dan gule kambing.
Jika saya menyantap sate dan gule kambing saja saya nggak akan merasa seperti yang saya rasakan ketika usai menyantap ila bullo, kepala nggak berat dan nggak pusing, apalagi jika yang saya santap adalah sate klathak di jogja mau 40 tusuk juga nggak apa-apa. Tapi ila bullo 3 bungkus langsung tumbang dan saya kapok, kapok nggak bakal makan ila bullo lagi lebih dari 1 bungkus.
Bentuk ila bullo emang gak sedap dipandang, jika bungkus daun pisang nya di lepas maka yang nampak adalah seperti lontong hitam kenyal-kenyal berminyak. Tapi jangan ditanya rasanya, luar biasa enak bikin ketagihan...
Belom ada saya temukan di daerah lain di Sulawesi, rasanya hanya ada di Gorontalo...
Belom ke Gorontalo jika belum menikmati ila bullo yang weenak tapi jahat ini, tapi biar jahat warga Gorontalo sekali santap bisa lebih dari 3 bungkus lho, apa mungkin mereka sudah kebal ya? Seperti orang arab yang santai saja bila menyantap banyak-banyak makanan berbahan dasar kambing...
Yummy...
follow saya di twitter @sa_murai
samurai jagoan.com
wenmit.com
fb = samurai jagoan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H