Lihat ke Halaman Asli

Samurai Jagoan

Tukang Makan Enak

Manusia Gerobak

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada pemandangan unik, di sekitaran masjid raya bintaro menjelang malam takbiran lalu. Disana nampak mulai berdatangan gerobak-gerobak terbuka yang di tarik atau di dorong oleh segerombolan orang-orang berpakaian lusuh.

Orang-orang itu menghentikan gerobak-gerobaknya di sepanjang jalan di sekitar masjid. Ketika saya dekati karena pingin tau maka saya lihat kalo gerobak-gerobak itu ternyata menjadi semacam rumah karena berisi perkakas rumah tangga, kasur alas tidur (saya lihat ada anak yang tidur di dalam gerobak) dsb.

Dari pemandangan kumpulan orang dan gerobak itu saya berusaha simpulkan secara cepat dan sepintas kalo sebuah gerobak kebanyakan diiringi seorang laki-laki dewasa yang nampaknya sebagai kepala rumah tangga yang bertugas menarik gerobak, seorang wanita yang nampaknya sebagai istri dan anak-anak yang sepertinya anak-anak mereka. Dan mereka semuanya berpakaian lusuh.

Semakin malam perlahan tapi pasti, semakin banyak gerobak dan orang-orang berpenampilan lusuh yang datang dan parkir di sepanjang jalan diseputaran masjid.

Nah pertanyaan saya siapakah mereka?

Saya yakin mereka itu jelas bukanlah warga kampung disekitaran masjid itu karena pagi dan siang tadi nggak ada tapi sore menjelang malam takbiran ini semakin banyak yang datang...

Sejak saat lihat pertama mereka maka pas saya keluar rumah lagi saat mencari makan dilingkungan sekitar bintaro sektor 9 saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk mencari-cari dan memperhatikan mereka (orang-orang berpenampilan lusuh dan kumuh yang membawa gerobak).

Sebab pemandangan ini sangat unik.

Ternyata warga setempat menyebut mereka ini dengan istilah 'manusia gerobak'

Dari informasi yang saya dapatkan dari komen kawan senior saat saya menulis status beberapa hari lalu. Beberapa kawan senior ketika itu memberi koment :

1. Fikri Chandra Wardana :
Kalau mereka berpakaian rapi-jali, gak bakalan ada yang memberi sesuatu kepada mereka. Mereka ini professional jadi mereka sesuaikan antara karakter yang mereka bawakan dengan wardrobe nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline