Lihat ke Halaman Asli

Mencapai Bengkulu Bersih dari Demam Berdarah

Diperbarui: 6 Juni 2024   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Mencapai Bengkulu Bersih dari Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue atau biasa yang lebih dikenal dengan DBD merupakan penyakit tular vector yang sangat umum ditemukan di negara tropis maupun sub-tropis. 

DBD sendiri ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan menularkan virus dengue. DBD memiliki banyak jenis, diantaranya: Demam Dengue Klasik, Demam Dengue Hemoragik, Sindrom Syok Dengue, dan Demam Dengue dengan Komplikasi. Penyakit ini sangat berbahaya jika penanganan yang ada kurang tepat. Nyatanya banyak sekali kasus kematian akibat dari demam berdarah ini.

Pada tahun 2022 dari Januari hingga Agustus tercatat 828 kasus demam berdarah di Bengkulu. Selanjutnya pada tahun 2023 menunjukkan penurunan hingga 48 kasus di daerah Bengkulu. Penurunan ini memang cukup signifikan namun masih berbahaya karena kasus yang ada tetap muncul. 

Data demam berdarah di Indonesia yang telah dikonfirmasi mulai Januari hingga Maret 2024 menunjukkan kenaikan signifikan hingga 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini dianggap sangat beresiko bagi kesehatan masyarakat. Demam berdarah yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti dikarenakan banyaknya sektor lingkungan yang dapat menjadi habitat nyamuk tersebut.

Aedes aegypti ini dapat hidup pada genangan air dimana mereka akan bertelur pada tempat yang mengandung air bersih. Selain itu, daerah perkotaan akan lebih banyak perkembang biakan nyamuk tersebut dibanding pedesaan. Bak mandi, gentong air, ember, bahkan tempat air minum yang terbuka banyak dijadikan tempat perkembang biakan nyamuk ini. 

Untuk mengurangi resiko demam berdarah ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, seperti: langkah 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup). Langkah ini dianggap sangat baik untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti. Pembasmian larvasida yang menjadi bakal nyamuk juga dapat dilakukan dengan abate. 

Abate akan mengganggu sistem saraf larva nyamuk hingga menyebabkan kematian. Ada juga langkah sederhana seperti penanaman kemangi, daun mint, serai, dan sebagainya di perkarangan rumah. Nyamuk akan tidak menyukai tanaman tersebut karena memberikan aroma yang tidak mereka sukai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline