Lihat ke Halaman Asli

Samuel Edward

Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Puisi | Merindukan Isteri

Diperbarui: 7 September 2018   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber ilustrasi: alltechguide.net)

Tercebur dalam marak macet jalanan sore 
Di tabung kurungan modern bernama mobil 
Khayalku meronta hendak bebas 
Realita tak jua beri kesempatan padanya  
Sinergi asing tercipta di sana berikutnya 
Upaya satu kawin dengan cengkram kaku yang lain 
Hasilnya: absurditas dan kepastian
Kembar siam beda hakiki absolut
Jadikan semuanya membayang mengabut
Pelukan kacau di kepala penuh tanya
Melagu beriring belai lembut sosok bayang pasti

Perjalanan ini memuakkan namun kurindukan
Bukan semerbak kekalutan ini yang didamba
Rumah itulah tujuan istirahat tenang
Kekasihku yang kucari setelah sehari terabai nisbi

Si kembar terus meronta melalap rasa dan akal
Klakson memaki satu sama lain
Dihantam suara lembutnya dalam batinku
Kala Sayangku menyapa melodi tanpa partitur
Harmonisasi nada lahir tanpa rencana mencipta
Asap knalpot saling tarik dorong di depanku
Tertendang lekuk tubuh Cintaku merayu
Yang tetap dan tegap bangkitkan gairahku

Dindaku sayang.........
Nantikan aku sedasa masa berganti
Sekilometer lagi kita bertemu nanti
Jangan biarkan rutinitas mengandung bosan
Kita 'kan padu cinta saat bulan bertugas jaga
Di peraduan abadi buaian cinta sejati
Anugerah-Nya yang kita jaga suci setia benar

______________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline