Lihat ke Halaman Asli

Samuel Edward

Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Puisi | Pantai dan Gunung

Diperbarui: 28 Agustus 2018   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber foto: rajaampatbiodiversity.com)

Di pantai ini tiga tahun lalu,

    Kutanyakan segelintir parodi di antara baris ombak:

        Mengapa tak lagi mentari menyambut sinarnya?

        Adakah awan naik pelataran singgasana-Mu sekian waktu

        Untuk menyambangi kekelaman di dalamnya?

        Mungkinkah gelap terpancar di haribaan Yang Mulia

        Sebagai lantunan isi hati Sang Pencipta?

        Semua tak lagi sama sejak azab-Mu memburaikan tirai

        Kemungkaran pada lubuk para penghuni pulau ini.

        Sekarang tiada lagi menjadi pekat yang sempit bagi kemurtadan

        Hidup umat-Mu di nusa kreasi fantasi-Mu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline