Lihat ke Halaman Asli

Samuel Edward

Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Smartfren Andromax Z : Incaran Aktivitas nan Kreatif dan Dinamis

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda seperti saya, orang yang senang bekerja secara mandiri dengan berwirausaha, jangan kira kita boleh sembarangan hanya lantaran tidak terikat dan tidak dibawah komando orang lain. Jika Anda seperti saya, orang yang tidak senang bekerja kantoran, bukan berarti kita bebas dari kewajiban untuk menghargai komitmen dalam hal apapun, seperti jadwal, tenggat waktu, kualitas karya, dan kepuasan orang lain, cuma karena tidak ada aturan baku dan target yang dikenakan orang lain pada diri kita dengan disertai sanksi. Jika Anda seperti saya, orang yang merasa “hidup” dengan bekerja di dunia kreativitas, tidak berarti kita berhak untuk terbebas dari pranata dan norma apapun dalam karya dan proses berkarya, seperti kesopanan, kesantunan, kebagusan, dan kepantasan, semata-mata lantaran memuja “kebebasan berekspresi” secara membabi-buta. Jika Anda seperti saya, orang yang bisa bekerja di mana saja, jangan kita bertingkah seolah kita punya dunia sendiri atau berpikir bahwa dunia ini cuma milik kita sendiri di mana hanya diri kita sendiri saja yang hidup dan harus dihormati, merasa tidak terikat dan tidak terkait dengan dunia realita nyata layaknya penderita skizofrenia yang pikirannya autistik, hanya karena terjebak paradigma bahwa kebebasan itu (utamanya kebebasan berpikir dan berkreasi) berarti tidak terikat apa-apa sama sekali. Dan jika Anda seperti saya, orang yang bisa bekerja kapan saja, tetaplah tidak dibenarkan kalau kita bersikap seolah-olah kita punya waktu lebih dari 24 jam sehari, dan yang juga bisa kita jalankan-hentikan-jalankan-hentikan, on-off-on-off, sekehendak dan seenak perut kita sendiri, cuma karena tidak ada yang membunyikan bel untuk kita.

Justru sebaliknya. Orang-orang seperti kita ini bahkan seharusnya, dan normalnya, lebih mengerti penting dan berharganya makna komitmen. Lebih nyata melihat perlunya batas-batas jadwal dan tenggat waktu. Lebih paham betapa esensialnya bagi kita untuk bekerja dengan sepenuh hati, waktu, energi, potensi, tenaga, daya, upaya, ketelitian, kecermatan, dan seluruh sumber daya lainnya, demi hebatnya kualitas dari karya yang kita hasilkan. Lebih mengerti alangkah berharganya setiap unsur dan elemen di sekitar kita, di lingkungan kita, sebagai sumber inspirasi dan gagasan kita, sekaligus merupakan pihak yang memerlukan, mengapresiasi, serta ingin membeli dan memakai karya kita. Sehingga kita pun lebih peka akan kesetaraan harkat dan martabat semua orang, akan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan orang lain, akan nilai sejati dari semua makhluk dan ciptaan lainnya di dunia ini, juga menjadikan kita lebih mahir merespon semua itu setepat dan seakurat mungkin karena telah cakap memahami orang lain dan dunia ini. Seyogyanya itulah yang terjadi pada kita, lebih daripada mereka yang bekerja kantoran atau yang dibawah perintah orang lain. Sebab, yang menjadi bos kita itu derajatnya jauh di atas bos mereka, dan standarnya dalam mematok mutu proses kerja dan hasil karya kita pun jauh lebih tinggi, yaitu diri kita sendiri. Bos yang satu ini tidak pernah terlepas dari kita. Pandangannya selalu mengamati kita. Pendengarannya senantiasa memantau kita. Takkan ada harapan buat kita luput dari kontrolnya. Nah, yang menarik, bos yang satu ini juga yang justru kerap jadi sumber masalah! Bisa kita manipulasi dan kudeta menjadi sekadar boneka kita, bukan lagi bos. Tapi, kalau diri kita sendiri bisa kita tempatkan secara layak sebagai bos, ketegasan “tangan besi”-nya bisa terasa cukup “kejam” dan “menyakitkan” saban kita tak berdisiplin, sehingga kita akan berpikir ribuan kali untuk coba-coba lalai lagi!

Untuk bisa bekerja dengan efisien dan efektif demi memperoleh hasil yang optimal seperti itu, jelas kita butuh pelbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu tidak harus yang bersentuhan langsung dengan pekerjaan kita dalam pemanfaatannya. Kita biasa menyebut alat yang bersentuhan langsung dengan kegiatan/aktivitas kita itu dengan nama “sarana”, sedangkan untuk alat yang tidak bersentuhan langsung, kita sering menyebutnya “prasarana” atau “infrastruktur”. Alat tulis, komputer, alat pertukangan, kamera, peralatan masak, dan mesin jahit adalah contoh-contoh dari sarana. Sementara, meja tulis, kursi kerja, tripod, dapur, ruang kantor, pengatur suhu ruangan, dan lemari arsip adalah beberapa contoh infrastruktur. Namun, adakah alat yang bisa menjadi sarana tapi dalam waktu-waktu tertentu sekaligus juga dapat berfungsi sebagai infrastruktur? Ada. Banyak. Misalnya, komputer (PC maupun tablet), smartphone, kamera, pemutar musik, dan loudspeaker, umpamanya. Mereka bisa digunakan sebagai alat kerja (sarana), berurusan langsung dengan yang sedang kita kerjakan, dan dapat pula dimanfaatkan guna menunjang dan meningkatkan kinerja kita, apakah untuk memberikan kenyamanan, atau untuk mencari ide, atau untuk memacu semangat, atau lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, fungsi-fungsi dari beberapa alat dapat diakomodasi hanya dalam satu alat saja. Fungsi-fungsi komputer, telepon, modem, kamera, pemutar musik, dan speaker sudah dapat kita nikmati cuma dengan mempunyai satu komputer PC, komputer tablet, atau smartphone saja. Kita sudah bisa berselancar di internet, mengerjakan dokumen, memotret dan mengedit foto, mendengarkan dan membuat musik dan lagu, menonton dan mengedit video musik atau film, membaca e-book, membuka-mengirim e-mail, sekaligus menelepon dan mengirim SMS, dan juga bermain games hanya dari satu alat itu.

Dan makin ke mari, konsumen Indonesia semakin meminati smartphone untuk mendapatkan segala manfaat tersebut. Unsur kepraktisan dan kemudahan mobilitas smartphone yang ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan komputer (termasuk tablet) itulah yang membuat banyak dari kita menjatuhkan pilihan pada moda gadget yang satu ini. Sehingga, bekerja dapat kita lakukan di manapun dan kapanpun. Plus, sembari bekerja, di sela-selanya, kita pun bisa meluangkan waktu sejenak untuk bersantai dan bersenang-senang sekadarnya dengan mendengarkan musik atau menonton film atau bermain games dari smartphone kita itu untuk melonggarkan ketegangan dan melepas penat supaya pikiran dan tubuh kita bisa kembali segar-bugar dan “siap tempur” lagi.

Kalau kita ingin kegiatan bekerja kita optimal, dan juga ingin agar waktu istirahat kita pun bermanfaat untuk mendukung kinerja kita serta bahkan bisa memberi nilai tambah berupa sarana mencari inspirasi dan ide segar, kita perlu memilih alat bantu kerja, utamanya smartphone, yang mumpuni untuk memfasilitasi semua itu. Jadi, seideal-ideal smartphone untuk itu yang sebaiknya kita pilih adalah yang layarnya tidak terlalu besar sehingga bisa nyaman dibawa-bawa tapi juga yang tidak kecil-kecil amat sehingga tetap nyaman untuk mata, yang resolusi display-nya agar mata kita benar-benar bisa rileks dan bukannya malah tambah pegal, yang didukung operating system yang se-update mungkin supaya akomodatif terhadap lancarnya arus data, yang dipersenjatai prosesor handal untuk mendukung kinerja operating system tersebut dan software-software aplikasi lainnya, yang dibekali sistem audio-video yang termutakhir demi kenyamanan telinga dan mata serta demi kesegaran otak dan hati, yang fisiknya berpenampilan elegan dan mewah untuk menunjang profesionalitas pemakainya, yang desain fisiknya memberikan kemudahan bagi si pemilik dalam hal penggunaan (misalnya, tipis dan ramping), juga yang sudah dimuati oleh pabriknya dengan fitur-fitur penunjang bagi kemudahan transaksi konsumen (seperti pengakses data transaksi).

Salah satu produsen smartphone yang saat ini memainkan porsi yang cukup besar di pasaran adalah Smartfren, yang sekaligus juga vendor dari jaringan selular. Smartfren mengunggah video-video perkenalan semua smartphone-nya, Smartfren Andromax dari berbagai varian, di Youtube. Dari presentasi gross semua video itu, kita bisa membandingkan satu varian Andromax dengan varian “saudara”-nya. Masing-masing punya keunggulan yang dapat dinikmati dan memberi manfaat buat pengguna dan calon penggunanya.

Setelah melihat semua varian bersangkutan dan membandingkan mereka satu dengan yang lain, saya menilai, Andromax Z adalah yang paling saya suka, terutama berkaitan dengan kriteria-kriteria yang saya sebutkan di atas, antara lain untuk mendukung pekerjaan saya, memberi peluang luas bagi saya untuk merambah sebanyak mungkin dimensi agar perspektif dan wawasan saya semakin kaya, menyediakan sebanyak mungkin media hiburan yang menyenangkan supaya saya dapat segera mendinginkan dan men-charge/me-reload pikiran dan emosi saya yang mulai panas dan terkuras akibat jenuh oleh desakan dan tuntutan pekerjaan serta berbagai hambatannya yang mulai bermunculan, serta juga untuk menyalurkan seluas mungkin karya-karya saya ke dunia luar lewat berbagai moda media (terutama media sosial) supaya seluruh buah pemikiran dan ekstrak keringat saya itu dapat diterima manfaatnya oleh sebanyak mungkin kalangan. Dari video tentang Smartfren Andromax Z tersebutlah, yang juga saya sematkan di bawah ini, saya memperoleh gambaran besar tentang Andromax Z sehingga kesimpulan barusan dapat saya buat.

Hal pertama berkenaan dengan urusan fisik yang akan kita perhatikan ketika meninjau dan mengamati sebuah smartphone adalah layarnya. Layar Andromax Z ini bisa dibilang berada dalam kategori ukuran diagonal layar terbesar yang masih pantas untuk smartphone, 5.5” (inci). Sangat widescreen, namun tetap pantas dan tidak berlebihan, alias tidak kebablasan masuk ukuran yang sebenarnya diperuntukkan bagi komputer tablet, sudah sampai sebesar 7”, misalnya. Dengan ukuran seluas itu, bukan hanya lapang pandang di layar menjadi lebih besar, ukuran setiap elemen gambar pun jadi lebih besar dan jelas, jadi tidak membuat kita capek ketika menonton video, mengamati gambar/foto, memainkan game, dan seterusnya.

Masih soal layar. Display Andromax Z juga sangat “bersahabat” dengan mata. Penerapan teknologi IPS dan OGS, yang juga menyokong gambar beresolusi 720HD, dalam gadget Smartfren yang satu ini kita tetap bisa menonton video, melihat foto, bermain game, atau lainnya yang memerlukan tatapan, dengan tetap jernih dan terfokus walaupun tidak tepat tegak-lurus dengan layar, karena dari sisi agak menyamping bahkan hingga lebih dari kemiringan 170 derajat pun tampilan di layar tetap tajam.

Juga tentang tampilan layar. Prosesor grafis Power VR SGX 544 ber-memori-kan 1GB RAM, dan masih bisa diekstensi lagi dengan 8GB ROM, yang dimiliki Andromax Z membuat smartphone ini sangat enak digunakan bermain games. Tidak ada istilah “pecah-pecah” seperti bibir, tidak akan mengalami jalannya gambar yang tersendat-sendat. Untuk memutar video pun sama.

Dan tampilan prima pada layar Andromax Z ini dapat juga ditransfer ke layar pesawat televisi dengan adanya teknologi Wireless Display Extention. Dengan begitu, lebih kecil lagi daya akomodasi yang dibutuhkan mata kita sewaktu bermain game atau melihat video, karena tampilan gambarnya menjadi jauh lebih besar lagi pada layar televisi. Dan semua itu tanpa memerlukan colokan dan kabel data VGA lagi, sehingga tidak meribetkan.

Masih ada sedikit hubungan dengan tampilan display. Tapi kali ini bukan hanya kita yang menikmati. Orang lain pun bisa. Bahkan lawan bicara kita saat melakukan video call pun dapat menikmati kenyamanan. Pasalnya, Smartfren Andromax Z ini dilengkapi dengan 2 kamera. Kamera yang di bagian belakang (rear camera) beresolusi 8MP. Ini membuat kita dapat mengambil foto dan video dengan tingkat kehalusan gambar yang tinggi. Jadi, tidak akan “malu-maluin” untuk dipamerkan dan dipertontonkan kepada orang lain, istimewanya kepada umum, khalayak yang sebagian besar tidak mengenal kita, jika kita mengunggahnya ke media sosial, umpamanya. Sementara itu, kamera yang ada di bagian depan (front camera) punya resolusi 2MP. Alhasil, wajah kita di layar gadget lawan bicara video call kita akan terlihat tetap bagus. Tidak buram, tidak pecah, yang bisa mengganggu kenyamanan teman mengobrol kita itu. Dan untuk ber-selfie pun hasilnya takkan mengecewakan, jadi kita bisa tetap pede memajangnya di media sosial kita.

Tadi soal jaminan kenyamanan mata, sekarang mengenai telinga. Bagaimana audio smartphone Smartfren yang satu ini, apakah juga membuat kuping kita nyaman dan puas? Tentu. Dengan teknologi Dolby Digital plus, suara yang dihasilkan tidak hanya jernih dan terang, tapi juga sangat detil. Kita bisa menikmati musik selayaknya berada di studio musik atau auditorium. Seluruh warna suara dan titinada komponen instrumen dapat kita tangkap dengan jelas. Dinamika, perubahan tone, dan hentakan beat pada lagu dan musik yang kita dengarkan pun akan jelas terekspos.

Kehandalan Andromax Z pun tak perlu diragukan lagi. Untuk mem-backup semua keunggulan audio-visual di atas, “amunisi” berupa prosesor quad core 1.5GHz dan sistem pengoperasian Android 4.2 Jellybean yang dilekatkan pada Andromax Z ini pun dijamin sanggup membuat kita tidak usah naik pitam dan mengurut dada gara-gara jalannya program aplikasi yang berat dan lama. Sebab, prosesor dan operating system termutakhir semacam itu memungkinkan kita menjalankan lebih dari satu aplikasi dengan lancar tanpa hambatan. Bermain game sambil tetap membuka perambah internet, atau memutar musik sembari melihat-lihat foto, semuanya berjalan mulus, kita tak perlu kuatir mengalami “insiden” di mana smartphone yang kita pakai itu sistemnya “nge-hang”.

Komunikasi pun tetap lancar dengan Smartfren Andromax Z. Dual on Active GSM dan EVDO memberi kita keleluasaan, kalau salah satu jaringan sedang kita pakai untuk berinternet-ria, misalnya, jaringan selular yang satunya lagi tetap bisa kita gunakan untuk bertelepon, ber-SMS, atau bertransaksi dengan menggunakan aplikasi Customer Info App.

Dengan semua keistimewaan yang memanjakan itu, menurut saya, smartphone Smartfren Andromax Z ini memang tidak salah kalau dipilih sebagai alat bantu aktivitas orang-orang dengan pekerjaan dan kegiatan seperti saya ini dalam rangka meningkatkan kualitas karya dan bahkan kualitas hidup kita. Sembari melakukan kontak dengan klien atau partner usaha via telepon, SMS, atau video call, saya juga bisa menjalankan internet untuk mencari pengayaan informasi dan referensi yang saya butuhkan untuk tulisan-tulisan saya. Saya juga bisa mengambil foto atau video yang hendak saya unggah atau presentasikan seraya bersenang-senang juga, entah dengan memfoto dan merekam obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa lain selain yang dibutuhkan dalam bisnis (contohnya, mengabadikan lucunya anak-anak atau hewan-hewan yang tengah bermain bilamana saya menjumpai mereka secara tak sengaja manakala sedang dalam perjalanan, atau mengabadikan momen-momen berharga bersama kekasih atau keluarga atau sahabat atau orang-orang lain yang dekat di hati saya, yang semuanya bisa datang tiba-tiba tanpa saya sangka-sangka), atau bisa pula dengan mendengarkan musik-musik dan lagu-lagu favorit saya. Di samping itu, performa saya bisa tetap tinggi di mata para rekan bisnis dan orang-orang dekat, sebab performa dari pencitraan diri itu sangat penting dan menentukan dalam pekerjaan dan pergaulan. Kesan terhormat dan elegan yang selalu berusaha saya tampilkan akan lebih terdongkrak lagi apabila orang-orang yang berurusan dengan saya melihat kerennya tampilan dan kinerja Andromax Z yang ada di tangan saya. Kesan bermartabat tersebut bukan cuma penting untuk harga diri saya, namun yang lebih utama adalah untuk menghargai orang yang berinteraksi dengan saya, karena semua orang senang dihargai dan dihormati. Lalu, di saat-saat tertentu tatkala saya sudah mulai pusing dan jenuh, ketika datang kesempatan untuk menyendiri sejenak, saya pun bisa segera mendapatkan cukup hiburan bermain games di Andromax Z. Benar-benar hiburan, tidak usah kesal dengan gadget yang lelet dan mengecewakan, karena Andromax Z itu saya yakin sungguh dapat diandalkan dalam hal-hal seperti itu.

Kesimpulannya, bila saya memilikinya, saya akan sangat terbantu oleh Smartfren Andromax Z ini untuk menopang dan mendongkrak kreativitas dan daya inovasi saya dalam bekerja dan berkarya. Saya pun bakal dinamis dan, cepat atau lambat, mengalami kemajuan pasti dalam pekerjaan, kehidupan sosial, dan pengalaman pribadi, karena siap setiap saat menghadapi dinamika apapun yang terjadi di dalam diri saya sendiri maupun di lingkungan sekitar, termasuk dan teristimewa dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan, dan petualangan saya.

Jikalau Anda adalah orang-orang seperti saya, saya yakin, tentu Anda sependapat dan sepersepsi dengan saya mengenai Smartfren Andromax Z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline