Sesosok perempuan sedang membuat teh
jarinya menari di antara gelas tanah liat
peluhnya bercampur uap air yang mendidih di atas tungku
matanya cerah jauh sebelum fajar merekah
Secangkir teh kembali kau sajikan untukku
ini sudah yang ke berapa kali
dia tak pernah menghitungnya...
"jangan kau pancing aku untuk mengeluh", katamu lembut
Pagi ini kutatap kau tanpa puas
tidak pernah mampu berhenti mengagumi
tangan cekatan yang bekerja dalam diam