Lihat ke Halaman Asli

Gubernur Nyapres, Pelengkap Penderitaan Rakyat

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggapan, temen-temen yang mengasihi Gubernur DKI Jakarta, dan rindu Gubernurnya selesaikan janji-janjinya. Menyelesaikan masalah, bearti menyelesaikan 30% masalah nasional), karena jika sudah menjadi Presiden, tidak mungkin menangani masalah Jakarta, alasannya ada gubernur & masalah Indonesia sangat banyak. mulai politik, ekonomi, konflik terorisme, dll

Terima kasih, sy dukung penuh dia untuk menjadi Gubernur, tapi belum untuk menjadi Presiden. masih banyak janji dia yang belum dia penuhi, kalau perubahan pasar, jalan, dll itu bukan kerja keras Gubernur, tapi kerja keras Wakilnya yang berani hadap-hadapan sama preman, berani tantang PKL, berani maki-maki pembantunya yang ngak becus eksekusi kebijakan pemerintah DKI Jakarta.

Monorel, Subway yang ia janji, tidak ia tepati, banjir & sampah di Jakarta lebih parah. Kemiskinan di Jakarta semakin meningkat.

Pasar rakyat kebakaran sana-sini (ada info sengaja dibakar agar mudah di bangun kembali, karena klo direlokasi pasti bisa kerusuhan, bayangin pasar senin dengan 5000 kios pemilik ditambah karyawan & buruh yang mencari makan disana bisa ngamuk karena sumber mata pencaharian mereka di tutup), jika 5000 orang X karyawan 3 orang = 15.000 orang, ditambah buruh angkut, dll, bisa 30.000 orang mengepung balai kota. bisa dibayangkan emosi mereka, kita bisa pahami, karena anak dan istrinya bergantung sepenuhnya di pasar tersebut.

Kondisi ini berdampak sosial, karena itu tingkat kriminalitas di jakarta semakin tinggi (pencurian, perampokan, penodongan, pemerasan), cuma sayang semua itu tidak di publikasi karena semua media sibuk dengan isu-isu politik. semua kondisi sosial masyarakat diabaikan, tidak di beritakan oleh media, karena para pimpinan media adalah pimpinan partai & mereka menjadi pendukung capres tersebut. mereka takut mengungkapkan fakta, karena akan berdampak terhadap popularitasnya, sehingga jatuh. maka kondisi ini membuat lengkap penderitaan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline