Lihat ke Halaman Asli

Samuel Juan Alvin

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Singaperbangsa Karawang

Modifikasi Dribble dan Bola Sejenis untuk Meningkatkan Daya Konsentrasi pada Anak Autis

Diperbarui: 3 Juni 2023   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Anak autis sering mengalami kesulitan dalam berkosentrasi maupun memusatkan perhatiannya, salah

satunya dikarena tidak ada kontak mata sehingga mengganggu proses belajar dan kehidupan manusia.

Bagaimana kemampuan daya kosentrasi anak autis? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat

kemampuan daya konsentrasi pada anak autis dengan modifikasi permainan bola basket. 

Kemampuan daya konsentrasi pada
anak autis dapat ditingkatkan dengan memberikan treatment yang sesuia dengan karakteristik anak, dengan
demikian akan memberikan hasil yang maksimal kepada anak meskipun anak tidak dapat berkonsentrasi
seperti manusia yang normal.

Sehingga dalam memberikan treatment yang berupa modifikasi
permainan bola basket kepada anak autis yang tergolong tingkat autis ringan, agar anak belajar untuk
memusatkan perhatiannya kepada satau objek (benda) dalam kurun waktu yang begitu lama dan
mengurangi kebiasaan anak autis yang suka melamun.

Gangguan konsentrasi yang dialami oleh anak autis
mempunyai banyak pengaruh pada kesehariannya seperti :
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan anak autis akan
membutuhkan waktu yang lama karena kebiasaan mereka
yang pusat perhatiannya mudah teralihkan oleh hal-hal
yang baru, kurangnya kontak mata saat berbicara pada
seseorang, ataupun pada saat anak autis sedang belajar,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu, terdapat beberapa
cara yang digunakan untuk mengembangkan daya
kosentrasi anak autis salah satunya yaitu melalui
modifikasi permainan dribble bola basket.
Permainan merupakan suatu aktifitas yang
disenangi baik di kalangan anak-anak maupun kalangan
remaja, dengan permainan seseorang dapat belajar banyak.
Oleh karena itu dari permainan yang dimodifikasi ini
membiasakan anak untuk belajar konsentrasi, terutama
untuk anak autis. Permainan dapat dimodifikasi
peraturannya sesuai dengan kondisi lapangan dan anak
autis, terutama untuk permainan olahraga, dimana
diharapkan dalam modifikasi permainan olahraga ini anak
autis dapat belajar olahraga serta melatih dirinya untuk
membiasakan berkonsentrasi dalam melakukan
gerakannya. Modifikasi permainan olahraga ini dapat
dilakukan siapapun untuk melatih daya konsentasi anak
autis, yang dapat dilakukan oleh orangtua, guru serta
teraphys. Walaupun demikian dibutuhkan kesabaran dan
ketelitian dalam membimbing anak autis untuk
konsentrasi, karena anak autis akan sulit untuk
berkonsentrasi pada satu gerakan atau aktifitas dalam
waktu yang lama. Daya konsentrasi pada anak autis akan
muncul dan berkembang jika anak tersebut dibiasakan
untuk berlatih konsentrasi dengan modifikasi permainan
olahraga. Sedangkan masalah yang sering dijumpai adalah
anak autis tidak mampu bertahan lama untuk konsentrasi,
mereka akan berontak jika mereka sudah merasakan jenuh
dan terlalu lama latihannya bagi mereka. Sebagai orang
tua, guru, dan teraphys harus lebih memaksakan mereka
agar tetap fokus dalam waktu yang telah ditentukan, agar
anak terbiasa. Permianan olahraga yang dimodifikasi agar
lebih nyaman untuk anak autis dan Fun bagi mereka
dengan tujuan mereka senang untuk berpartisipasi untuk
mengikuti instruksi yang diberikan. Secara tidak langsung

Kesulitan yang sering dialami oleh anak autis pada saat
olahraga yaitu motorik, koordinasi, mengontrol bola dan
konsentrasi terhadapat apa yang dilakukan.
Sedangkan bola basket itu sendiri adalah salah satu
olahraga paling populer di dunia. Penggemarnya yang
berasal dari segala usia merasakan bahwa bola basket
adalah olahraga menyenangkan, kompetitif, mendidik,
mengibur, dan menyehatkan (Oliver, 2007). Permainan
bola basket adalah kegiatan ini membentuk kebiasaan
yang kuat pada anak-anak agar fokus dalam mengerjakan
sesuatu sampai menguasainya, bukan dengan
membandingkan kemampuan satu anak dengan anak
lainnya (Prusak, 2007).

Pendekatan yang digunakan metode ini
adalah penelitian kuantitatif kualitatif dan jenis penelitian
eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian
Single Subject Research (SSR). Dalam penelitian ini
menggunakan desain A-B prosedur desain ini disusun atas
dasar logika baseline (baseline logic). Logika baseline
menunjukkan suatu pengulangan pengukuran perilaku
atau target behavior pada sekurang-kurangnya dua
baseline yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi
(B). Kondisi baseline (A) yakni kondisi dimana suatu
pengukuran dilakukan pada keadaan sebelum dilakukan
intervensi, sedangkan kondisi intervensi (B) yakni kondisi
dimana suatu intervensi telah diberikan dan objek pada
sekurang-kurangnya dua baseline yaitu kondisi baseline
(A) dan kondisi intervensi (B). Kondisi baseline (A) yakni
kondisi dimana suatu pengukuran dilakukan pada keadaan
sebelum dilakukan intervensi, sedangkan kondisi
intervensi (B) yakni kondisi dimana suatu intervensi telah
diberikan dan objek diukur pada kondisi tersebut. Setelah
dilakukan analisi data, sehingga dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan fungsional antara variabel bebas yaitu
kegiatan modifikasi (dribble dan bola sejenis) pada
permainan bola basket dengan variabel terikat yaitu daya
konsentrasi pada anak autis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline