Lihat ke Halaman Asli

Samuel Ivan

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Jurnalisme Masa Depan dalam Media Sosial

Diperbarui: 17 Maret 2022   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tentu saat ini teknologi sudah sangat berkembang dibandingkan beberapa tahun belakangan. Dan teknologi sendiri akan terus berkembang di masa yang akan datang. Begitu juga jurnalisme, jurnalisme akan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi. Karena saat ini jurnalisme dan teknologi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. 

Dulu jurnalisme hanya dipraktekkan melalui media-media konvensional seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Namun rasanya hal itu sudah ketinggalan zaman ketika saat ini dimana teknologi dan internet yang sudah sangat berkembang. Tentu kebanyakan dari kita saat ini telah memiliki smartphone, smartphone adalah satu media yang sering kali gunakan untuk mengakses produk-produk jurnalisme.

Tentu banyak hal yang lebih menguntungkan apabila kita menggunakan internet dalam mengakses berita. Salah satunya adalah kecepatan, kecepatan dalam internet sudah tidak diragukan lagi, berita yang terjadi saat ini bisa langsung muncul di halaman internet. Berbeda dari bentuk jurnalisme tradisional yang perlu waktu untuk memprosesnya hingga menjadikannya sebagai sebuah produk jurnalisme. Dan untuk menayangkannya pun ada waktu-waktu tertentu, seperti koran dimana kejadian hari ini tidak bisa langsung dibaca oleh pembacanya hari ini juga namun akan bisa di baca pada keesokan harinya. Itulah yang membuat internet kini lebih banyak diminati karena internet tak lagi membuat berita yang telah terjadi namun juga memuat berita yang sedang terjadi. Internet telah mempercepat arus informasi yang dapat diakses oleh orang dimanapun asalkan terjangkau jaringan internet. 

Namun jurnalisme saat ini tidak hanya medianya yang berubah namun juga isi atau konten yang ada didalamnya. Saat ini jurnalisme sudah sangat melekat dengan yang namanya "multimedia". Artinya dalam sebuah produk jurnalisme tidak hanya berisi tulisan saja namun juga bisa disertai dengan foto, video, podcast, desain grafis, dan elemen-elemen pendukung lainnya. 

Kini juga semua orang bisa membuat produk jurnalismenya sendiri tanpa harus tergabung dalam perusahaan media. Perkembangan media sosial juga menjadi salah satu alasan saat ini kita bisa memproduksi produk jurnalisme kita sendiri. Dan media sosial lah yang menjadi tempat dimana kita membagikan produk jurnalisme kita kepada orang lain. Beberapa contoh media sosial yang sering digunakan dalam membuat produk jurnalisme adalah instagram, twitter, youtube, dan lain-lain. Banyak media warga yang terbangun dari media sosial seperti contoh beberapa akun media sosialnya yaitu seperti Lambe_turah, USS Feeds, Folkative, Vice, dan lainnya. 

Namun dengan siapapun dapat membuat produk jurnalisme juga menjadi salah satu kekurangan karena bisa saja terdapat pembuat berita yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang dia buat. Karena di media sosial berita yang ingin dibagikan tidak ada yang mengkonfirmasi dan juga memverifikasi. Dan seketika juga banyak munculnya portal-portal media abal-abal yang sering kali membagikan berita dengan judul yang bombastis dan berlebihan. Namun media-media tersebut bisa dikatakan lebih populer daripada media sungguhan yang membahas secara mendalam dan serius dalam membuat beritanya. Hal tersebut terjadi karena di media sosial memang tidak ada prosedur penyaringan  seperti pada media konvensional.

Jurnalisme pada dasarnya adalah untuk membangun dan memenuhi hak-hak masyarakat. Oleh karena itu para pelaku jurnalisme harus bertanggung jawab dengan apa yang mereka buat. Billy Kovach dan Tom Rosenthiel juga mengatakan bahwa jurnalisme harus tunduk pada 9 elemen dasar yang disampaikan, yaitu :

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran

2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada rakyat

3. Intisari Jurnalisme adalah disiplin verifikasi

4. Praktisi jurnalisme harus menjaga indepensi terhadap sumber berita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline