Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Bunda Corla, Sebuah Inspirasi

Diperbarui: 31 Januari 2023   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Media sosial dan televisi begitu ramai dengan sosok Bunda Corla. Bunda Corla yang dikenal ceplas-ceplos, tingkahnya yang lucu dan spontan dirasa sangat menghibur.Tingkahnya yang kocak sangat digemari berbagai kalangan, baik kalangan artis, karayawan, remaja maupun ibu rumah tangga, tak terkecuali. Penggemarnya tak terhitung jumlahnya terutama di Indonesia. 

Baru-baru ini Bunda Corla berkunjung ke tanah air dan disambut beribu-ribu penggemarnya. Tingkahnya yang lucu itulah yang membuat Bunda Corla melejit di media sosial.

Namun demikian tidak semua orang merasa senang dengan fenomenalnya Bunda Corla. Ada saja orang lain yang merasa tersaingi dan tidak senang melihat Bunda Corla digemari berjuta penggemarnya sehingga sampai-sampai dituduhkan hal-hal yang tidak baik kepadanya.

Pada hal, kita tahu rasa cemburu dan sirik itu merupakan racun bagi jiwa manusia. Bila ada orang yang merasa susah melihat orang lain berhasil, atau sebaliknya,itu adalah sikap meracuni jiwanya sendiri. Atau dengan kata lain; susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Orang seperti ini tanpa sadar meracuni jiwanya sendiri dan sekaligus merupakan racun sosial di dalam masyarakat.

Keberhasilan dan ketenaran setiap orang adalah merupakan anugerah Tuhan Yang Mahakuasa. Bunda Corla saat ini menerima karunia dari Tuhan, berupa keterkerkrnalannya yang fenomenal itu, biarlah dia menikmatinya. Sebab hampir semua orang ingin terkenal, ingin berhasil, namun tak semua orang dapat meraih apa yang diinginkannya. Jadi jangan cemburu, jangan gelisah, jangan sirik melihat keberhasilan orang lain.

Setiap orang menerima rejekinya masing-masing. Ingat: Tuhan memberikan sesuatu kepada sesorang menurut kerelaanNya. Bersyukurlah menerima apa yang dianugerahkanNya kepada masing-masing pribadi.

Salam damai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline