Dengar berita startup yang mau atau sudah tutup? Jika anda seorang yang sering bergelut dengan dunia IT maka berita seperti itu saya kira pasti pernah anda dengar. Seperti yang sudah diketahui umum, sebagai rintisan usaha baru, startup digital juga akrab dengan kegagalan dan banyak yang tidak berkembang. Salah satu penelitian di luar negeri bahkan memberikan angka yang mencengangkan bahwa dari 10 startup, hanya 1 yang akan terus berlanjut setelah 1 tahun berjalan.
Dari 10 startup yang berhasil berjalan, hanya ada 1 pula yang bertahan melewati usia 5 tahun. Sebuah angka penelitian yang cukup menakutkan bagi orang yang bermental tanggung dalam menjalankan startup tentunya. Lalu apa solusi saat ini bagi anda yang masih menginginkan diri sebagai founder dan mendirikan sebuah startup. Bagaimana agar ide yang dibuat itu bisa direalisasikan, didanai bahkan survive untuk jangka waktu awal yang sangat beresiko untuk gagal itu?
Sejak beberapa tahun lalu, perkembangan industri startup di dalam negeri semakin melangkah maju. Bahkan menurut perkembangan terakhir, sudah muncul gerakan membangun 1000 startup yang didukung oleh pemerintahan Jokowi. Startup sebagai rintisan baru berbasis digital ditengarai bisa menjadi lokomotif perubahan terhadap berbagai bentuk bisnis lainnya, yang secara langsung atau tidak ikut terpengaruh dari dampak teknologi.
Teknologi semakin memegang peranan penting terhadap kemajuan publik dan negara tentunya. Kesadaran inilah yang ditangkap beberapa pihak yang melihat bahwa ekosistem startup di dalam negeri masih bisa ditingkatkan.
Kerjasama BEKRAF, TELKOM dan MIKTI
Menyadari kondisi nyata seperti itu, muncul inisiatif dari Bekraf. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), fenomena tersebut disebabkan karena kurangnya pengalaman founder, minimnya keterampilan manajemen yang mereka miliki, serta jaringan bisnis mereka yang terbatas. Program itu disebut dengan nama Bekup (Bekraf Start-Up).
Program Bekup tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:
- Talent Development
- Founder Preparation
- Pre-Incubation.
Saat artikel ini saya tulis, tahapan Talent Development sudah dimulai secara serentak di berbagai Digital Innovation Lounge (DILO) yang berfungsi sebagai creative camp milik Telkom yang ada di berbagai kota, seperti Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Makassar, Bekasi, dan Depok. Saya sendiri sebagai General Manager di JDV yang berfungsi sebagai salah satu dari beberapa creative center Telkom, menjadi pendukung terlaksananya kegiatan ini yang menurut rencana akan dimulai pada tanggal 13 Juni 2016 untuk lokasi kota Yogyakarta.
Program ini juga didukung oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia). Saya sendiri adalah anggota dari MIKTI dan menjadi perpanjangan tangan untuk operasional Jogja Digital Valley di kota gudeg itu.
Tertarik? Anda bisa lihat dan baca info tambahan lainnya dari gambar poster yang saya sertakan dibawah ini. Tentu jadwal dan lokasi berbeda dari tiap-tiap kota. Untuk mudahnya, anda bisa mendaftar via link di Bekup.id. Anda bisa memilih program yang ingin diikuti.
Rencana di tahap awal: setiap peserta akan menjalani beberapa workshop yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas teknis dan kelas bisnis. Saat ini sudah tersedia workshop Basic Management for Startup dan workshop Membuat Aplikasi Android untuk Pemula.