Lihat ke Halaman Asli

Samuel Henry

TERVERIFIKASI

Uangteman.com : Renternir atau Solusi?

Diperbarui: 16 Juli 2015   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.droidlime.com/image/cache/data/2015/News/Juli/uangtemancom-layanan-pemberi-pinjaman-jangka-pendek-online-pertama-di-indonesia-600x300w.jpg

Menarik sekali melihat perkembangan startup di Indonesia akhir-akhir ini. Banyak layanan yang menyeruak dan membuat guncangan bagi iklim bisnis sejenis seperti Uber dan Go-Jek. Apapun masalah yang diakibatkan munculnya 2 layanan unik tersebut membuat kita kemudian bertanya didalam hati: layanan apa lagi selanjutnya yang bisa membuat heboh?

Saya mendapatkan startup yang saya kira bisa membuat kegaduhan lagi. Kalaupun tidak sekarang, saya yakin tidak lama lagi akan mulai ramai diperbincangkan di ranah online maupun offline. Namanya adalah UangTeman.com. Startup ini memberikan pinjaman dana tanpa agunan secara online. Anda dapat mengunjunginya di website: www.uangteman.com.

Disruptive Innovation

Seperti kebiasaan saya, ulasan saya pasti melalui kacamata pengamat startup. Saya memasukkan layanan dari Uangteman.com sebagai jenis layanan disruptive innovation. Inovasi baru yang menggeser produk yang ada itulah disruptive innovation. Dan ini telah terjadi di berbagai bidang industri. Sebagai contoh: di bidang industri pengiriman surat sudah terjadi, kehadiran e-mail sudah lama menggantikan pengiriman surat fisik via pos, dan inipun kemudian digeser lagi dengan hadirnya berbagai layanan instant messaging. Anda bisa menebak sendiri beberapa contoh layanan yang sejenis.

Saya menebak sebelumnya bahwa layanan Uangteman.com ini adalah KTA versi online. Dan ternyata tebakan saya tidak sepenuhnya salah. Yang saya cukup kagumi adalah keberanian dari startup ini untuk membuka jalan bagi model peminjaman dana online yang belum ada di Indonesia. Dan tidak tanggung-tanggung: tanpa jaminan. Cukup berani bukan?

Saya yakin bahwa sudah ada cara yang dipersiapkan oleh startup ini untuk menanggulangi kredit macet yang sangat berpotensi muncul. Tapi sayangnya di websitenya tidak cukup informasi yang bisa saya analisa selain jumlah bunga dan denda yang akan dikenakan jika terjadi keterlambatan.

 

Lepas dari besarnya bunga dan denda keterlambatan, tentu anda berpikir bukan? Apakah model bisnis seperti ini tidak beresiko? Bagaimana caranya mereka menangani kustomer yang telat atau tidak sanggup bayar? Cara apa yang akan mereka tempuh? Dsb...

Wajar jika pertanyaan ini muncul dibenak para pengunjung website ketika melihat besarnya bunga yang rata-rata 1% per hari atau 30% per bulan. Sangat besar menurut saya, dan banyak pihak yang menganggap bahwa layanan yang diberikan bahkan melebihi tarif renternir offline yang umum dijumpai di dunia nyata kalau tidak di pasar tradisional.

Nah, dibagian ini yang menarik perhatian saya. Sebagai layanan yang berpotensi menjadi disruptive innovation, apakah persepsi yang seperti ini bisa diantisipasi? Bagaimana jika berkembang menjadi negatif? Tidak mudah menjawabnya karena di Indonesia banyak model bisnis yang unik yang bisa berjalan dengan baik padahal di atas kertas dihitung tidak akan berhasil.

Memberatkan Tapi Butuh?

Saya mengira bahwa startup ini mengincar kalangan menengah kebawah yang memiliki income tetap sebagai pelanggan utama. Kalau tidak? Dari mana mereka akan bisa membayar pinjaman tersebut bukan? Salah satu kalkulasi yang menurut saya logis dipergunakan adalah pekerjaan yang dimiliki saat ini dan tentu besaran gaji yang diperkirakan akan bisa menutup pinjaman yang maksimal hanya 30 hari saja.

Memang dana yang dipinjam tidak besar dan maksimal Rp 2.000.000 (setidaknya menurut kunjungan terakhir saya ke website mereka). Jadi peminjam yang potensial adalah kalangan pekerja yang butuh dana mendadak. Dan gaji mereka cukup menangani bunga dan kepastian pengembalian dana lebih terjamin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline