Lihat ke Halaman Asli

Sam Junus

Penulis

Malam Jumat Kliwon

Diperbarui: 16 Desember 2023   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Fenora Florentina oleh Sam Junus

Dikisahkan oleh :

Fenora Florentina

    Aku pernah sekolah SMA di pulau Jawa, tepatnya di Jogjakarta. Pernah mendengar kata kata seperti ini, malam Jumat Kliwon itu merupakan malam yang angker. Memang hal itu terngiang di benakku, namun aku tidak pernah mempercayainya. 

     Kini aku sudah berkeluarga, baru dua bulan menikah. Namanya rumah tangga baru, berarti banyak penyesuaian baru yang kami hadapi. Sehingga dalam dua bulan, hal hal kecil sering menjadi keributan, kadang bisa menjadi besar. Tapi kami sadar ini adalah proses penyatuan dua pribadi saja.

     Suamiku mengusulkan untuk kami sama sama ambil cuti dan refreshing sejenak. Aku setuju. Kami ambil cuti hanya tiga hari, tapi awal cuti hari Rabu sehingga kami dapat lima hari. Hari sabtu dan minggu adalah tambahannya. Aku usulkan pada suamiku untuk booking villa di Kaliurang, Jogja. Suamiku dulu kuliah di UGM, sehingga kami familier dengan kota Jogja. Kami dapat rumah di Kaliurang bagian atas. Mereka bukan menyebut villa tapi hanya "panggonan" atau tempat istirahat lah.

     Singkatnya, Kami sampai di kota kenangan, yakni Jogja, kami saling menceritakan dan saling mengenang masing masing. Di panggonan saat kami datang, sungguh suatu tempat impian kami. Lokasinya tinggi diatas UII atau Universitas Islam Indonesia. Sehingga udaranya masih sejuk, semua perabotnya masih etnik. Aku menyukainya, seperti gayung dari batok kelapa, piring dari anyaman, dan kompornya masih model anglo namanya. Dari tanah liat. Harga sewanya murah dan pemilik nya adalah pak Ben, orangnya sangat ramah sekali. Intinya kami hari Rabu siang ini sangat bahagia dan mendapatkan sesuatu yang pas dihati kami berdua.

     Bangun tidur di kamis pagi, aku sungguh bersyukur dapat melihat sawah di belakang rumah sewaan kami. Aku berpelukan dengan suamiku di pagi yang dingin. Pemandangan depan hamparan sawah yang hijau. Sungguh sesuatu yang romantis sekali. Aku bahagia, aku merasa hati kami jadi damai kembali. Usulan suamiku, untuk refreshing dari kesibukan kota jakarta, kini terwujud. Bahkan suami ingin kelak tinggal di Jogja. Kami habiskan seharian keliling kota Jogja dengan motor sewaan. Sungguh luar biasa liburan kali ini. Serasa bulan madu yang indah.

     Sore kami pulang dengan keadaan letih namun hati kami puas. Setelah mandi, kami berencana malam ini tidak ada acara keluar, sehingga kami sudah membeli makanan lengkap untuk kami nikmati malam ini di rumah. Setelah makan malam, kami bernyanyi, becanda, dan bercerita sana sini.Karena dari pagi kami keliling kota Jogja, badanku lelah sekali. Pukul dua puluh lebih tiga puluh menit, aku pamit tidur, suami masih didepan laptop. Saat aku dikamar, masih terdengar suamiku menyanyi sendirian, kadang dengan bersiul. Aku tahu, suamiku bahagia saat ini.

     Mungkin karena tidurku terlalu dini, maka ditengah malam, seperti ada yang membangunkan. Tapi aku anggap biasa, karena kaki suamiku, kadang malang melintang membuat aku terbangun. Lalu aku bangun, terasa sudah pagi. Aku perkirakan pukul 05.00 pagi. Tapi ternyata baru pukul 01.00 dini hari Jumat. Aku tersenyum sendirian. Aku sempat teringat mengenai malam Jumat Kliwon, tapi aku tidak tahu kalender Jawa, sehingga aku tepis pikiran negatif itu.

     Aku akhirnya harus bangun karena butuh ke toilet dan minum.
Saat keluar kamar, aku heran kok laptop suamiku masih menyala? Padahal suamiku itu selalu membereskan kerjaannya dengan rapi, tidak seperti ini. Namun aku berfikir, mungkin dia anggap liburan jadi sedikit seenak sendiri. Lalu aku ke kamar mandi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline