Lihat ke Halaman Asli

PARTIKEL

Pengolah Kata

Puisi | Diam Tanpa Kata

Diperbarui: 25 Oktober 2018   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gallery Thumbs Up

Terdiam tanpa sepatah kata
Berusaha mencari sebuah makna
Dari sebuah kisah nyata
Antara aku dan pena

Tangan bergerak lirih menyusun kata
Menuliskan gundah yang ada di kepala
Matapun berlinang tak tertahankan
Dan mengalir deras seperti hujan

Perih dari sayatan luka lama kembali terbuka
Merobek hati hingga menusuk ke dalam jiwa
Hati yang kecewa membuat terkurung
Masuk dalam ruang yang tak berujung

Kini  terpaksa aku harus menerima derita
Menghadapi semua kenyataan dengan lapang dada
Karna semua adalah fakta nyata dari karma
Bahwa aku bukanlah siapa siapa

Sahabatku tinggalah pena dan secarik kertas
Dimana aku menulis cerita yang tak pernah tuntas
Berjuang meluapkan kesedihan agar semua terkupas
Menghilangkan beban agar aku merasa bebas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline